SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Market share PT Holcim Indonesia Tbk di DIY diperkirakan tembus di level 60%. Pernyataan itu dikemukakan Corporate Communications Manager PT Holcim Indonesia Tbk, Budi Primawan, saat menggelar jumpa pers di Jogja, kemarin.

“Untuk area Jawa Tengah dan DIY, kami memang leading, dan dari data terakhir, konsumsi semen Holcim di DIY rata-rata 20.000 ton per bulan, bahkan rata-rata di Jogja dibangun 1 unit rumah setiap bulannya,” papar Budi. Sementara di level nasional, market share Holcim kurang lebih 14%, sedangkan khusus Pulau Jawa, pangsa pasarnya mencapai 20%.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Budi juga mengakui, sejauh ini produk Holcim lebih banyak di pasar lokal. “Kami memang fokus pasar lokal, kalau memang tidak terserap, baru kami ekspor, untuk lokal sekitar 80%-90% menjadi pasar kami,” imbuhnya.

Saat ini PT Holcim Indonesia memiliki kapasitas produksi 8,5 juta ton per tahun, naik dari kapasitas produksi tahun lalu yang hanya 7,9 juta ton. Namun kapasitas produksi itu diperkirakan naik lagi, mengingat Holcim Indonesia baru menyelesaikan akuisisi Holcim Malaysia dengan nilai investasi US$50 juta. “Mereka hanya mengimpor clinker dari kami, semacam bahan setengah jadi pembuatan semen, kapasitas produksi mereka sendiri 1,2 juta ton, konsolidasinya mungkin baru kuartal 4 tahun ini,” jelas Budi.

Dengan akuisisi Holcim Malaysia itu, pasokan semen ke Sumatera Utara, Kalimantan dan Singapura akan semakin lancar, karena tak harus me ngandalkan pabrik di Jawa. Selain itu, menurut Budi, lokasi Holcim Malaysia sangat strategis. “Ada di Johor, dan pangsa pasar kami di Johor sekitar 38%, dan di sana saat ini juga sedang membangun infrastrauktur,” ujarnya.

Budi mengatakan, potensi perkembangan industri semen memang masih wait and see, menunggu kondisi ekonomi. Adanya stimulus US$6 miliar oleh pemerintah di mana 30%-nya direncanakan untuk infrastruktur, bisa jadi memberi sinyal positif bagi industri semen.

“Namun, sekarang realisasinya seperti apa, itu yang sedang kami tunggu perkembangannya,” timpal Budi. Kebutuhan semen nasional 2008 lalu mencapai 37 juta ton. Di Indonesia hanya ada tiga pemain besar dalam industri semen, Indocement, Semen Gresik dan Holcim.

Oleh Galih Kurniawan
HARIAN JOGJA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya