SOLOPOS.COM - Ilustrasi (sheroes.com)

Ilustrasi (sheroes.com)

Ilustrasi (sheroes.com)

Setiap peristiwa hidup itu penting dan berarti. Itu sebabnya, dalam setiap peristiwa hidup yang dialami, harus ditulis agar tidak mudah dilupakan. Namun di masa yang penuh gadget canggih saat ini, masihkah remaja doyan menulis? Yuk, kita bongkar komentar-komentar sejumlah kawan kita.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Siti Aminah, siswi Kelas XI IPA SMAN 1 Karangnongko, Klaten, merasa menulis adalah tantangan untuk mengasah kemampuan. Selain belajar untuk selalu produktif menulis setiap harinya, siswi yang akrab disapa Amin ini juga bergabung dengan Komunitas Penulis Anak Klaten. “Senang bisa termotivasi dengan teman-teman lain yang hobi menulis juga,” imbuhnya. Hal yang sama juga dirasakan oleh Ambar Listyarini, siswi Kelas XI IPS SMAN 2 Klaten. Menurut Ambar, hobi menulis merupakan sarana untuk menuangkan isi kepala kita. Selain hobi curhat lewat tulisan, dia juga penghobi menulis tentang pelajaran, seperti membuat catatan kecil untuk belajar. “Meringankan tugas otak, biar enggak capek kalo nginget-nginget,” ujarnya.

Bagi Galuh Sekar Kinanthi, minatnya menulis muncul ketika duduk di bangku SMP. Hal itu dimulai dari kebiasaannya mengabadikan cerita kesehariannya dalam bentuk tulisan. Kumpulan-kumpulan cerita itu sering ia jadikan cerpen. “ Sekarang timbul keinginan menulis novel dari kumpulan cerita terutama dengan sahabat,” ungkapnya. Siswi Kelas XI MIA 1 SMAN Kerjo ini beranggapan bahwa kemampuan menulis timbul karena kebiasaan mencurahkan perasaan atau hanya iseng-iseng saja. Galuh menyarankan ketika kita selesai menulis, coba perlihatkan hasilnya ke orang lain, dan mintalah pendapat mereka. “ Sebenernya aku masih sering enggak pede, tapi kalau kayak gitu terus kapan tulisanku akan berkembang?” terangnya.

Septi Rininta Sari, siswi Kelas XI IPA 2 SMAN 1 Sukodono, Sragen, juga punya hobi serupa yaitu menulis cerpen. Cerpen yang sering ia buat adalah cerpen curahan hati, pengalaman pribadi dan cerpen motivasi untuk orang lain. “Dari cerpen yang aku buat, aku pengen orang lain bisa memahami isi dan makna yang ada di sana,” jelasnya. Dengan menulis Septi bisa melampiaskan keisengan dan kesepiannya.

Diah Ayu Ramadhani, siswi Kelas XI IIS 5, SMAN 2 Solo, mengaku suka menulis dari keisengan. “Ya gara-gara enggak ada kerjaan, daripada nganggur mending nulis aja,” jelas siswi yang akrab dipanggil Dyah ini. Menurut dia menulis adalah salah satu bentuk ekspresi yang ada dalam pikiran. “Ya, semoga aja orang yang baca tulisanku jadi termotivasi, hehehe,” papar siswi yang hobi menulis cerpen dan puisi ini. Dyah juga bercerita, bahwa tulisan yang dia buat sering diunggah di blog pribadi ataupun di Facebook. “Buat yang enggak ada kerjaan, dari pada diekspresikan dengan cara yang salah, mending nulis aja deh!” imbaunya.

Sedangkan Aprillia Saraswati, berkomentar bahwa menulis itu sederhana aja. “Dimulai dari kebiasaan merangkum materi sekolah. Eh, akhirnya iseng-iseng nulis puisi,” ungkap siswi Kelas XI Akuntansi 1, SMKN 6 Solo ini. Menurutnya, menulis bisa melegakan perasaan karena isi hatinya bisa terungkapkan. Hal senada juga diungkapkan Ninik Sarwini Raga Dewi, siswi Kelas XI IIS 3, SMAN 6 Solo. “Menulis itu have fun saja,” paparnya. Menurutnya, kebiasaan menulis sangat bermanfaat, karena akan menjadikan daya ingat semakin kuat dan yang pasti hati jadi lega. (Isna/Pratika/Ruri – Wasis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya