SOLOPOS.COM - Warga memancing di kolam pemancingan di Jl. Kapten dr. Prakosa, tepatnya di utara RSUD Kota Solo, Solo, Kamis (21/1/2021) siang. (Solopos.com-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Hobi memancing ikan tak banyak terganggu pagebluk Covid-19 terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah. Sarwanto, 51, duduk mengamati pelampung yang hanya bergerak perlahan saja di pojokan kolam pemancingan Pandhowo Fishing di Jl. Jl Kapten dr. Prakosa, tepatnya di utara RSUD Kota Solo, Solo, Kamis (21/1/2021) siang.

Rupanya ikan belum menyambar umpan berupa cacing yang dia kaitkan pada kail pancing miliknya. Sementara belasan orang bersorak ketika umpan disambar ikan. Mereka bergantian mengangkat nila yang menyambar umpan di tengah kolam.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Joran Milik Sarwanto memang tidak sepanjang milik pemancing lain. Tapi dia menikmati dan bersabar menunggu ikan menyambar umpan miliknya.

Baca Juga: Pasang Behel Tak Boleh Asal, Ini Tahapannya...

Sudah 10 bulan terakhir Sarwanto mulai menekuni hobi memancing ikan. Bukan tanpa alasan, dia yang merupakan pekerja event yang biasa bekerja pagi sampai malam lebih banyak menganggur di awal pagebluk Covid-19.

Rasa jenuh di rumah terobati ketika menerima ajakan kawan untuk memancing di Waduk Cengklik, Boyolali. “Diajakin jadi tuman. Saya mancing seharian di waduk hampir setiap hari,” kata dia kepada Espos.

Bapak empat anak tersebut kini lebih memilih memancing ikan di Pandhowo Fishing Solo karena lokasinya bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari rumahnya.

Baca Juga: Risikonya Kecelakaan, Cegah Rem Mobil Blong!

Dia yang kini mengelola usaha produksi arang  bisa menyalurkan hobinya tiga hari dalam satu pekan. Lagi pula mestinya tak banyak alasan aparat mengaitkan aktivitas memancing dengan kerumunan.

Tentu tak menguntungkan para pemancing berkumpul di suatu titik sasaran. “Asiknya kalau disambar ikan. Ini kalau dapat saya kasih tetangga. Anak-anak sudah bosen makan nila karena awal  pandemi setiap hari makan nila,” ungkapnya.

Sulistyo, 41, juga memiliki banyak waktu luang selama pandemi Covid-19 karena usaha jual beli sepeda motor bekas sedang sepi. Dia yang memang penghobi mancing menggunakan waktu luang di tempat pemancingan.

Baca Juga: Celaka Jika Anda Punya Bos dengan Zodiak Ini…

Pemilik Pandhowo Fishing,Yulianto, 40, menangkap peluang bisnis saat pagebluk dengan membangun tempat pemancingan bersama saudaranya dua bulan terakhir. Dia menghabiskan sekitar Rp170 juta untuk modal awal.

“Biaya paling banyak untuk membangun kolam pakai anyaman bambu dan bayar tenaga. Tempat ini dulunya sawah kami sewa lima tahun untuk dijadikan kolam,” ungkapnya.

Dia mematok target balik modal dalam satu tahun. Para pengelola kolam pemancingan optimis balik modal dalam setahun karena kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang memperpendek durasi operasional harian tidak membuat jumlah pengunjung berkurang.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Karismatik & Populer

Pandhowo Fishing memiliki jadwal dua sesi pemancingan yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB dengan harga per tiket masuk Rp30.000 dan 14.30 WIB sampai 19.00 WIB dengan tiket Rp15.000/ lembar.

“Beda tarif karena ikan nila masuk kolam kolam pagi. Ikan yang masuk kolam 50 kilogram. Bobotnya mulai dari setengah kilogram,” ungkapnya.

Menurut dia, cara menarik minat pengunjung dengan merangkul penghobi melalui Whatsapp group, memastikan sirkulasi air dan PH air, serta mengadakan lomba setiap Minggu. Pengunjung yang masuk wajib memakai masker.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya