SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo berusaha menenangkan pengunjung yang berlarian akibat info menara Masjid Raya Sriwedari roboh saat Solo Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (29/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Aparat kepolisian ikut turun tangan menyelidiki dan memburu orang yang pertama menyebar hoaks menara Masjid Sriwedari Solo ambruk hingga membuat geger pengunjung car free day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Minggu (29/5/2022) pagi.

Seperti diketahui, akibat kegemparan di CFD, Minggu pagi itu, banyak pihak dirugikan, baik pengunjung maupun pedagang. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebelumnya menyatakan akan mencari pelaku penyebar hoaks yang memicu kegemparan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, melalui Kasatreskrim Kompol Djohan Andika, juga akan melakukan hal yang sama. Saat dihubungi wartawan, Senin (30/5/2022), Djohan mengatakan telah melakukan serangkaian langkah terkait beredarnya hoaks tentang menara Masjid Sriwedari Solo yang sangat menggemparkan tersebut.

“Yang jelas kalau itu kan kami tetap melakukan serangkaian penyelidikan terkait dengan hoaks itu. Tapi yang jelas kan masyarakat bisa melihat secara langsung bahwa itu tidak benar. Itu terkait dengan berita-berita yang meresahkan, ingin membuat resah masyarakat,” ujarnya.

Djohan berharap ke depan warga Solo bisa memilah dan memilih informasi yang beredar, sehingga tidak menjadi korban hoaks. Ditanya apakah petugas Satreskrim Polresta Solo sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian itu, ia mengiyakan. “Iya, iya, betul,” katanya.

Baca Juga: Round Up Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk: Siapa Biang Keroknya?

Namun Djohan tidak menjelaskan secara detail metode penyelidikan yang sedang dilakukan. Hanya secara tersirat ia menjelaskan sedang mencari tahu siapa yang menyebarkan hoaks kali pertama. “Jadi kami tetap mencari tahu siapa yang menyebarkan,” urainya.

Ilusi Optik

Disinggung kemungkinan penyebar hoaks menara Masjid Sriwedari Solo itu merupakan komplotan penjahat seperti copet dan lain-lain yang ingin memanfaatkan situasi kepanikan masyarakat, Djohan belum bisa menyimpulkan. “Saya tidak bisa mengatakan, belum bisa menyimpulkan sampai ke situ. Kami belum sejauh itu. Yang jelas itu adalah hoaks,” tuturnya.

Ihwal pernyataan Gibran yang mencari pihak-pihak penyebar hoaks itu, Djohan kembali menegaskan sedang berusaha mencari pelakunya. “Yang jelas kan kita tetap berusaha untuk mencari siapa yang menyebarkan itu,” sambungnya.

Baca Juga: Mafindo Soloraya: Hoaks Menara Masjid Sriwedari Solo Ambruk, Bahaya!

Diberitakan sebelumnya, ratusan pengunjung dan pedagang di CFD Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (29/5/2022) pagi, dibuat geger dengan kabar hoaks robohnya menara Masjid Sriwedari Solo. Mereka berlari tunggang langgang berusaha menyelamatkan diri hingga ada yang sandalnya tertinggal.

Ada pula pedagang yang lapaknya terinjak-injak hingga barang dagangan mereka rusak. Pengunjung lainnya ada yang kehilangan dompet dan ponsel. Sementara beberapa anak terpisah dari orang tuanya.

Belakangan diketahui, kabar menara masjid hendak roboh itu berasal dari seseorang yang mengalami ilusi optik di mana ia mendapat kesan seolah menara masjid goyang padahal yang bergerak adalah objek di sekitarnya yakni awan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya