SOLOPOS.COM - Foto yang diklaim sebagai pilot Susi Air, Philips Marthen, beredar luas di media sosial. Menurut Pangdam Cenderawasih foto tersebut pernah beredar pada Februari 2022 silam. (Istimewa)

Solopos.com, JAYAPURA — Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua menyebarkan foto seorang warga negara asing (WNA) memegang tiang bendera Bintang Kejora.

WNA yang ditampilkan dalam foto diklaim sebagai pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Marthen yang mereka sandera.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pilot Susi Air yaitu Philips Marthen belum diketahui keberadaannya setelah pesawat yang dikemudikannya dibakar KKB di bandara perintis di Kabupaten Nduga.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan foto tersebut hoaks.

Foto serupa pernah muncul setahun lalu, tepatnya pada 24 Februari 2022.

Menurut Pangdam, foto itu mulai disebar di media sosial oleh kelompok bersenjata di Papua sejak Selasa (7/2/2023).

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, dalam foto yang tersebar dan diklaim sebagai pilot Susi Air, terlihat seorang bule berdiri di tengah-tengah sekelompok pria yang memegang senjata laras panjang.

Warga negara asing tersebut mengenakan celana hingga selutut itu memegang tiang bendera Bintang Kejora.

Ada lima warga Papua yang berdiri di samping kiri dan kanan sang bule.

“Itu hoaks, jangan percaya,” tandas Pangdam Mayjen Muhammad Saleh, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Pangdam memastikan saat ini TNI/Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air.

Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu bersama lima penumpangnya berlari menyelamatkan diri saat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) datang dan membakar pesawat mereka di bandara perintis di Kabupaten Nduga, beberapa hari lalu.

Lima penumpang pesawat bersembunyi dengan dibantu warga setempat dan sudah berhasil dievakuasi aparat.

“Proses pencarian terhadap pilot Susi Air Philips Marthen asal Selandia Baru terus dilakukan aparat keamanan di wilayah Kabupaten Nduga, ” jelas Pangdam.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring menambahkan, KKB menyebar berita ke masyarakat Paro Kabupaten Nduga bahwa TNI akan melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat.

Hal itu merupakan provokasi dari KKB untuk mencari simpati masyarakat dan menganggap TNI jahat.

“Semua itu tidak benar, karena itu adalah upaya provokasi gerombolan KKB dan simpatisannya,” jelas Danrem 172/PWY Brigjen TNI Sembiring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya