SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai meminta masyarakat mewaspadai berita hoaks menjelang dan pada masa-masa Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) atau Pilkada Solo.

Kapolresta menegaskan pilkada sebagai pesta demokrasi harus dirayakan dengan gembira tanpa konflik yang mengganggu kondusivitas Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Biasanya akan banyak berita atau kabar hoaks, masyarakat jangan mudah percaya berita dari media sosial. Apalagi, kabar dari kelompok-kelompok yang ingin mengganggu keamanan Kota Solo," papar Kapolresta Solo saat ditemui Solopos.com, Jumat (7/8/2020).

Asyik! 9.752 Mahasiswa UNS Solo Dapat Keringanan UKT, Totalnya Rp37 Miliar

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan jika menemukan kabar atau berita hoaks, masyarakat dapat meminta konfirmasi ke kepolisian melalui call center Polresta Solo yang ada di media sosial Polresta Solo.

Kapolresta menambahkan sudah seharusnya Pilwalkot digelar tanpa konflik dengan dukungan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, siapa saja yang terpilih juga merupakan ketentuan Tuhan melalui pesta demokrasi.

Sebagai umat beragama, ungkap Kapolresta, harus bisa saling menerima dan memahami.

"Berbeda pilihan itu wajar, yang terpenting bersama-sama menjaga Kota Solo dengan baik," ujar dia.

10 Berita Terpopuler : 13 Rumah Warga Sragen "Pindah" ke Jatim - Bakul Sego Cantik

Kapolresta menambahkan terkait pengamanan Pilkada Solo sudah dipersiapkan jauh-jauh hari bahkan sebelum pandemi virus corona. Menurutnya, pengamanan itu digelar sejak pendaftaran paslon independen, verifikasi faktual, hingga saat pendaftaran nanti.

Kapolresta Andy Rifai menambahkan tidak hanya Paslon saja yang memperoleh pengamanan kepolisian. Namun, polisi juga mengamankan kediaman para pejabat KPU maupun Bawaslu.

Hal itu untuk memastikan para penyelenggara Pilkada Solo tetap aman dan terbebas dari intervensi dari pihak-pihak lain.

Pola Pengamanan 24 Jam

Kapolresta memerinci pengamanan diberikan ketua, komisioner, kantor, dan kediaman anggota penyelenggara. Pola pengamanan itu dimulai saat rangkaian Pilkada Solo sudah dimulai.

Termasuk kantor KPU dan Bawaslu Solo juga telah ada personel yang mengamankan selama 24 jam. Pola pengamanan itu juga diterapkan selama Pemilu April lalu.

Kapolresta menjelaskan kepolisian telah menyusun tahapan Pilkada pada bulan ini. Menurutnya, verifikasi faktual ke dua bulan ini sudah menjadi perhatian kepolisian. Penempatan personel di setiap tahapan sudah disiapkan.

Solopos Hari Ini: Tak Tunggu Zona Hijau

Kapolresta memerinci di setiap tahapan Pilkada ada tingkat kerawanan khusus berdasarkan pertimbangan kepolisian. Namun, antisipasi hal itu sudah disiapkan menjaga pelaksanaan pemilu tetap aman.

"Setiap timeline sudah kami cocokkan dengan KPU, kami siapkan setiap tahapan," papar dia.

5 TPS Pilkada Solo 2020 Rawan Gangguan Keamanan, Begini Persiapan Polresta

Terkait anggaran, Polresta Solo memperoleh dana sebesar Rp4 miliar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Anggaran itu meliputi pengamanan sebelum, saat pelaksanaan Pilkada, dan sesudah Pilkada.

Menurut Kapolresta, anggaran itu baru akan cair saat pendaftaran Paslon atau pada September mendatang. Sehingga, saat ini belum ada penyerapan anggaran pengamanan Pilkada Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya