SOLOPOS.COM - Ilustrassi hubungan asmara suami-istri. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kata pelakor yang berarti perebut laki orang mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Namun tahukah Anda ada grup bernama Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook?

Dilaporkan Detik.com, Kamis (25/6/2020), grup Facebook itu beralamat di Facebook.com/groups/813862255421641. Komunitas Pelakor Indonesia ternyata bukan berisi para pelakor, namun justru diklaim berisi para korban pelakor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut keterangan dalam grup tersebut, Komunitas Pelakor Indonesia adalah tempat mencurahkan isi hati tentang pelakor dan mengunggah foto pelakor yang meresahkan.

Dari Ayam Kok Namanya Telur Mata Sapi? Ini Sejarah dan Manfaat Telur Ceplok

"Grup ini adalah ajang silaturahmi untuk para madu dan pembenci pelakor. Shilakan baku hantam di sini asal tidak rasis. Dilarang keras mengunggah gambar gambar tidak senonoh, dilarang ber iklan, dilarang berpolitik, dilarang hoax dan dilarang menebar berita bohong. Apabila ada status dan gambar yg tidak berkenan di hati kalian shilakan laporkan ke admin, akan kami delete permanen dan di kluarkan dari anggota group secara tidak hormat. Terima kasih. NB... akun fake dilarang masuk," tulis keterangan grup Facebook Komunitas Pelakor Indonesia.

Admin sekaligus pendiri dari grup Facebook Komunitas Pelakor Indonesia, Ratih Ayu Pramudita, menjelaskan tentang komunitas yang viral itu. Seperti yang sudah ditulis di Facebook, kata Ratih, komunitas itu merupakan ajang curhat para wanita yang sudah dimadu oleh pasangannya.

"Grup ini hanya curahan hati para wanita yang telah dimadu. Tapi sekarang sudah dimasuki oleh wanita wanita korban pelakor. Sehingga jadi ramai dah pada ribut di sini," ujarnya, Rabu (24/6/2020).

Bantai Crystal Palace, Liverpool Selangkah Lagi Juara Liga Inggris

Ia mengaku membuat grup itu karena merasa prihatin melihat banyak orang yang menikah siri tapi sama sekali tidak dihargai," ungkap Ratih lewat obrolan di Facebook.

Ratih mengaku sudah membuat akun grup Komunitas Pelakor Indonesia sejak 2016. Namun grup tersebut baru dipublikasikannya satu tahun yang lalu. Grup yang berawal dari curhatan para wanita dimadu itu kini menjadi lebih kompleks.

"Awal grup ini hadir ya cerita tentang keluh kesah wanita yang dimadu. Tapi sekarang amburadul menjadi tempat hujatan dan hinaan kepada pelakor," ujarnya.

Aktivitas Member

Dilihat dari aktivitas member yang dominasi wanita, grup Facebook Komunitas Pelakor Indonesia berisi unggahan mereka yang mencari keberadaan pelakor dengan menyertakan foto pelakor.

Ada juga yang mengunggah meme tentang pelakor dan yang curhat hubungannya diganggu oleh pelakor.

"Ada yang kenal sama ini Pelakor? Dia sudah rebut suami orang dan merasa dengan bangganya sudah merebut yang bukan hak miliknya," tulis pengguna akun Fitri Gunawan.

Dipasangi Papan Peringatan, Ini Kawasan Wajib Pakai Masker di Boyolali

Jika ingin bergabung, Ratih menjelaskan tak ada syarat atau peraturan tertentu. "Silakan gabung ajah kak. Tanpa syarat apa-apa, grup ini publik dan gratis siapa pun boleh gabung," ujarnya.

Harapan Ratih membuat Komunitas Pelakor Indonesia ini sebenarnya agar wanita wanita korban poligami bisa dihargai dan tidak dikucilkan. "karena di mana pun wanita tidak ada yang ingin dipoligami. Semua itu hanya keterpaksaan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya