SOLOPOS.COM - Tim PPK Ormawa HM Pelita UNS membentu Taruna Tani di Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar. (Istimewa/HM Pelita UNS)

Solopos.com, SOLO—Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) Solo menginisiasi pembentukan Taruna Tani di Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar.

Sebelumnya tim PPK Ormawa HM Pelita telah melakukan diskusi dan pendataan jumlah pemuda yang nanti dapat bergabung di Taruna Tani bersama pembina kelompok Tani Mulyo I dan Karang Taruna di Desa Gentungan, 30 Juli 2022.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Pembentukan Taruna Tani menjadi salah satu program yang dirancang oleh tim PPK Ormawa HM Pelita untuk menjawab tantangan regenerasi petani.

Baca Juga: FP UNS Tuan Rumah Workshop Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia

“Regenerasi pertanian penting untuk selalu disuarakan, karena tanpa adanya regenerasi di bidang pertanian akan menimbulkan permasalahan terkait persediaan bahan pangan. Faktanya, hingga saat ini banyak anak muda yang tidak tertarik untuk terjun di bidang pertanian dengan alasan rendahnya penghasilan,” ujar Ketua tim PPK Ormawa HM Pelita 2022, Muhammad Ivan Rizki, dalam rilis kepada Solopos.com, Sabtu (27/8/2022).

“Berangkat dari hal inilah, tim PPK Ormawa HM Pelita membuat terobosan baru, membentuk lembaga Taruna Tani untuk menciptakan regenerasi pertanian yang terstruktur dan mempunyai bekal baik dari segi pemberdayaan, produksi pertanian, hingga pemasaran sehingga mampu meningkatkan potensi pertanian organik yang ada,” ujarnya.

Kegiatan Sosialisasi Petani Milenial dan Pembentukan Taruna Tani juga dihadiri oleh Kepala Desa Gentungan, Pembina Kelompok Tani Mulyo I, dosen pembimbing, calon anggota Taruna Tani, serta anggota tim PPK Ormawa HM Pelita.

Baca Juga: Mantap! 10 Jurnal Fakultas Pertanian UNS Solo Terakreditasi Nasional

Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Gentungan dan Pembina Tani Mulyo I karena selaras dengan program pembangunan desa. Pada 2025-2030 kegiatan pertanian di Desa Gentungan banyak dilakukan anak-anak muda, entah itu perkebunan, holtikultura, pertanian beras organik, ataupun kegiatan pertanian yang lainnya.

Taruna Tani terbentuk pada Sabtu (20/8/2022) beranggotakan 25 orang dan diketuai oleh M. Kholiq Rabbani. “Anggota Taruna Tani yaitu petani muda yang usianya 40 tahun ke bawah, ada yang masih SMA juga. Semoga ini dapat menjadi pelopor bagi generasi muda untuk kembali terjun ke bidang pertanian.”

Selain penggunaan teknologi drone pupuk organik dan transplanter, Taruna Tani juga akan dibekali terkait pemasaran dan kemitraan produk pertanian organik, mengelola Joglo Eduwisata, serta kegiatan lain yang mendukung pengembangan pertanian organik.

Baca Juga: 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Emi Widiyanti, S.P., M.Si. selaku dosen pembimbing tim PPK Ormawa HM Pelita bahwa kehadiran petani-petani milenial tidak hanya sebagai petani, melainkan mampu memainkan peran lain sebagai sociopreneur, agropreneur, agent of change, dan influencer bidang pertanian.

Nantinya, kelompok Taruna Tani ini akan diajukan ke Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karanganyar agar mendapatkan legalitas dan mampu membuat berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya