SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Batang Suyono. (JIBI/Solopos/Antara/Kutnadi)

HIV/AIDS di Batang, Jateng dijatah penanganannya dengan dana Rp600 juta.

Semarangpos.com, BATANG — Pengidap virus human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah hampir 1.000 orang. Pemerintah kabupaten setempat menganggarkan dana Rp600 juta untuk penanganan bahaya penyakit itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan bahwa saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Batang mencapai 917 orang sehingga hal ini menjadi keprihatinan oleh semua pihak. “Kami memang berkomitmen memerangi dan menanggulangi bahaya penyakit masyarakat yaitu HIV/AIDS, termasuk menganggarkan Rp600 juta untuk penanggulangan penyakit itu,” katanya di Batang, Jateng, Rabu (8/11/2017).

Dengan tingginya angka penderita HIV/AIDS di Batang, pemkab perlu menjalin kerja sama dengan semua seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau kelompok masyarakat yang peduli dengan penanggulangan penyakit itu. “Kita akan tingkatkan sosialisasi untuk memproteksi masyarakat agar jangan sampai melakukan seks bebas. Hal itu sebagai upaya menjamin kesehatan dan penyakit HIV/AIDS dan masyarakat bisa hidup sehat tanpa HIV/IDS,” kata Suyono.

Keseriusan pemkab terhadap penanggulangan HIV/AIDS itu, kata dia, juga dengan melakukan penutupan lokalisasi atau tempat prostitusi dan menggencarkan sosialisasi pada pemilik warung remang-remang beralih pekerjaan yang positif. “Lokalisasi di Banyuputih sudah kita tutup dan di area itu juga akan digunakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kita juga akan menggencarkan sosialisasi pada warung remang – remang untuk beralih profesi dalam mencari ekonomi,” katanya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jateng, Zaenal Arifin mengatakan bahwa kasus HIV /AIDS merupakan fenomena seperti gunung es sehingga perlu komitmen untuk menguatkan pencegahan penanggulangan penyakit itu. “Kami menginginkan komitmen Pemkab Batang lebih ditingkatkan lagi karena jumlah penderita HIV/AIDS sudah mencapai 917 orang. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), ormas, dan komunitas supaya bergerak bersama dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya