SOLOPOS.COM - Fakta HIV/AIDS

HIV/AIDS ini terkait penderita yang berhenti mengikuti pengobatan ARV.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Merasa jenuh, sekitar 50-an penderita HIV/AIDS atau Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang menjalani terapi VCT (voluntary counseling and testing) di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, menghentikan pengobatan antiretroviral (ARV).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada banyak faktor yang memengaruhi, namun yang dominan berdasarkan hasil konseling dengan pasien adalah faktor kejenuhan tadi,” kata Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak, Tulungagung Mochammad Rifai di Tulungagung, Senin (14/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Rifai, kejenuhan atau kebosanan sangat mungkin terjadi karena pengobatan ARV membutuhkan jangka waktu lama, bahkan seumur hidup.

ODHA bisa saja memutuskan berhenti secara permanen ataupun sementara dengan alasan tertentu, namun hal itu bisa berdampak fatal. “Saat ODHA menghentikan pengobatan ARV, bisa jadi sistem kekebalan tubuh menurun dan virus semakin menyebar. Jika tidak segera diobati, dampaknya bisa menyebabkan kematian,” ujar dia.

Sumber di klinik VCT mengungkapkan mayoritas ODHA yang putus pengobatan ARV berasal dari luar Tulungagung, seperti Blitar, Trenggalek, dan Kediri.

Ada juga yang berasal dari sekitar Tulungagung, namun rata-rata ODHA bersangkutan berlatar belakang sebagai pekerja seks komersial (PSK) yang dulu bekerja di eks lokalisasi Ngujang dan Kaliwungu.

“Alasan lain berhenti ARV biasanya karena memilih pengobatan alternatif,” kata Rifai.

Selain itu, lanjut Rifai, tidak sedikit ODHA yang merasa sudah sembuh setelah berobat ke alternatif, sehingga memilih berhenti ARV. “Memang ada banyak alasan. Paling dominan karena kejenuhan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya