SOLOPOS.COM - Hitler, pemimpin Nazi Jerman (JIBI/Dok)

Hitler dimakamkan di Surabaya? Informasi tersebut berkembang di media online. Untuk mengecek kebenarannya, Wali Kota Risma berniat menggali sejarah Hitler di Surabaya.

Solopos.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya berencana menggali informasi tentang kebenaran bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler pernah hidup dan dimakamkan di Ngagel Surabaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rencananya data sejarah tentang diktator Jerman tersebut bakal masuk Museum Surabaya yang tengah digagas oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan menelusuri daftar catatan kematian yang dimiliki Surabaya sejak zaman Belanda. Risma, panggilan Tri Rismaharini itu mengatakan bahwa makam dr Poch yang diduga adalah Hitler benar berada di pemakaman Ngagel.

“Kami punya buku catatan kelahiran dan kematian sejak zaman Belanda. Namun saya enggak berani memastikan kebenarannya, tapi saya cek memang ada nama dr Poch yang dikubur di sana,” ujarnya di Surabaya, Rabu (1/4/2015).
Kisah Dr Poch

Seperti dikutip di berbagai media internet, Adolf Hitler dikabarkan meninggal di Surabaya. Kabar tersebut berawal dari artikel sebuah surat kabar pada 1983 yang ditulis oleh dr Sosrohusodo, dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal saat berada di Sumbawa Besar.

Sosro menceritakan tentang pertemuannya dengan Poch yang merupakan dokter tua asal Jerman pada 1960. Sosro meyakini bahwa Poch berusia 71 tahun adalah Hitler di masa tua karena kaki kiri Poch berjalan menyeret, tangan kirinya selalu bergetar dan memiliki kumis vertikal seperti yang digambarkan dalam sejumlah buku biografi Hitler.

Selain itu, dr Poch tidak memiliki lisensi untuk jadi dokter, bahkan tidak punya keahlian tentang kesehatan. Sosro semakin yakin ketika istri Poch yang diduga adalah Eva Braun istriHitler kerap memanggil Poch dengan sebutan Dolf, atau kependekan Adolf.

Diketahui, Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di rumah sakit dr Soetomo Surabaya karena serangan jantung pada usia 81 tahun dan dimakamkan di Ngagel.

Rencana walikota Surabaya untuk membuat museum yang khusus menyimpan benda-benda dan data bersejarah tentang perkembangan Kota Surabaya itu memang sudah dilakukan sejak 2010. Direncanakan museum tersebut berada di gedung Siola Jalan Tunjungan.

Benda-benda bersejarah yang kini sudah dikumpulkan orang nomor satu di Surabaya itu diantaranya, meja, kursi, alat-alat kedokteran, brankas, dan lemari. Sebagian barang-barang tersebut masih disimpan di lobi balai kota Surabaya.

“Sebagian lagi dititipkan di museum Mpu Tantular dan museum Tugu Pahlawan. Konsep museum nanti lebih pada nilai sejarah berdirinya Kota Surabaya,” ujar Risma.

Menurut Risma museum yang ada saat ini masih bersifat umum, seperti museum Tugu Pahlawan yang lebih banyak menonjolkan sisi sejarah kemerdekaan dan museum Mpu Tantular menonjolkan zaman kerajaan.

“Tidak ada anggaran khusus untuk membuat museum ini. Semua saya kumpulkan satu persatu,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya