SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sejumlah pelaku periklanan di Kota Solo mengaku tidak banyak mendapat kecipratan dari hiruk pikuknya Piala Dunia 2010.

Hal ini, disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Solo (Asppro), Bambang GAGE Nugroho, berbeda dengan empat tahun lalu di mana industri periklanan di Solo bisa mengalami peningkatan order hingga kisaran 15%. “Tetapi, Piala Dunia kali ini sepertinya sepi meskipun banyak event yang juga turut meramaikan Piala Dunia,” tutur Bambang, Senin (14/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bambang menambahkan, saat ini tidak ada order yang berkaitan dengan Piala Dunia. Event yang digelar, kebanyakan indoor bukan outdoor. Sehingga tidak perlu banyak beriklan. Bahkan, sudah banyak media lain yang bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi jika sebuah komunitas ingin menggelar agenda seperti nonton bareng Piala Dunia.

Ia menilai, tingginya pajak iklan juga menjadi pemicu sepinya pasar untuk beriklan. “Karena yang seperti saya katakan sebelumnya, Piala Dunia sebelumnya order kami bisa naik sampai 15%,” tambah Bambang.

Sementara itu, Owner Fresh Blood Community (FBC), Irfan Sutikno, menyampaikan hal senada. “Kami pemain dunia periklanan di Solo tidak menerima dampak yang signifikan. Bahkan mungkin tidak ada. Karena, iklan sudah terlalu banyak dan mungkin dinilai lebih mengena melalui media televisi.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya