SOLOPOS.COM - Logo Kulonprogo (google img)

Logo Kulonprogo (google img)

KULONPROGO—Sejumlah pihak mengkritik jargon “Bela Kulonprogo, Beli Kulonprogo” yang kerap didengungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa kalangan menilai gebrakan tersebut hanya teori namun tidak direalisasikan. “Pada dasarnya teori kampanye tersebut bagus. Tapi dalam praktiknya sama sekali tak berjalan positif,” ujar Lilik Syaiful A, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DIY kepada Harian Jogja, Selasa (11/12).

Ia mencontohkan kurangnyaa minat masyarakat memanfaatkan berbagai potensi ekonomi yang ada di Kota Binangun. Tidak hanya pada aspek ekonomi saja, menurut dia, tidak efektifnya semangat bela dan beli Kulonprogo juga telah menjalar ke bidang pendidikan.

“Simpel saja, banyak masyarakat Kulonprogo yang lebih senang berbelanja ke luar Kulonprogo. Misalnya warga Temon justru lebih memilih berbelanja ke pasar di Purworejo. Ada juga, warga di Lendah dan Galur juga memilih memanfaatkan potensi ekonomi di Bantul,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya