SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Pemerintah Arab Saudi didesak menghentikan eksekusi hukuman mati. Pasalnya, jumlah orang yang dihukum mati di kerajaan itu mengalami peningkatan yang sangat tajam dalam enam pekan terakhir.  Demikian seruan dari lembaga pembela hak asasi manusia, Amnesty International. Kelompok itu menyatakan bahwa hingga pertengahan tahun ini saja Saudi telah melakukan eksekusi mati atas sedikitnya 27 terpidana. Ini sama banyaknya dengan total eksekusi tahun 2010. Bahkan, untuk bulan Mei saja, 15 orang telah dieksekusi.

Philip Luther, Deputi Direktur Amnesty International untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dalam pernyataan mengatakan jumlah eksekusi yang dipantau AI itu belum termasuk yang baru-baru ini dialami Ruyati binti Saboti Saruna. Dia dieksekusi mati di Mekkah pada 18 Juni 2011 atas tuduhan terlibat kasus pembunuhan. Amnesty International pun mendata bahwa banyak terpidana mati di Saudi adalah warga asing. Luther meminta pemerintah Saudi untuk segera menghentikan eksekusi itu dan mengubah semua hukuman mati, bahkan perlu menghapus sama sekali hukuman mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Saudi menerangkan Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Abdullah Ibn Abdulaziz Al Saud berkomitmen menegakkan keamanan, keadilan dan penerapan perintah Allah terhadap siapapun yang menyerang dan membunuh orang lain. Dia menegaskan, pemerintah memperingatkan siapapun yang mencoba melakukan tindakan itu, baik laki-laki atau perempuan, akan dihukum berdasarkan hukum agama. [vivanews/lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya