SOLOPOS.COM - Ilustrasi: penyekatan arus mudik. (Harianjogja.com)

Solopos.com, KULONPROGO -- Kendaraan yang diperiksa pada H+2 Idulfitri 1442 Hijriah di pos pengamanan (pospam) Kapanewon Temon, Sabtu (15/5/2021) mencapai 194 kendaraan. Total kendaraan yang sudah diperiksa melalui pospam mencapai 1.645 unit. Terdiri dari kendaraan motor, mobil, bus, maupun kendaraan barang.

Kasat Lantas Polres Kulonprogo, AKP Antonius Purwanta mengatakan dari 194 kendaraan yang diperiksa pada Sabtu (15/5), sebanyak 78 kendaraan diputar balik oleh petugas. Angka tersebut menjadi angka tertinggi kendaraan yang diputar balik sejak penyekatan dilakukan pada Kamis (6/5/2021) lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kendaraan yang diperiksa pada Sabtu sebanyak 194 kendaraan terdiri dari kendaraan roda empat sebanyak 176 unit. Kendaraan roda dua sebanyak 17 unit. Bus nihil. Sedangkan, kendaraan logistik atau barang sebanyak satu unit," kata Purwanta, Sabtu (15/5).

Baca juga: Klaster Sangon Kulonprogo Tambah 45 Kasus Baru, Total Menjadi 107

Kendaraan yang diperiksa dan diminta putar balik juga mengalami peningkatan. Total sebanyak 78 kendaraan diminta untuk putar balik. Puluhan kendaraan yang terjaring petugas tersebut diminta untuk putar balik karena tidak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19 dan berasal dari luar DIY.

"Kendaraan yang diminta untuk putar balik terdiri dari 65 kendaraan roda empat. Kemudian, kendaraan roda dua yang diminta putar balik sebanyak 12 unit. Untuk bus nihil sedangkan kendaraan logistik yang diminta untuk putar balik sebanyak satu unit. Total kendaraan yang sudah kami minta untuk putar balik sebanyak 307 unit," kata Purwanta.

Baca juga: Dinas Pariwisata Bantul Raup Rp401 Juta Selama Libur Lebaran, Pantai Parangtritis Tetap Jadi Primadona

Protokol Kesehatan

Operasi Ketupat Progo 2021 yang dilaksanakan sejak 6-17 Mei 2021 merupakan langkah Polres Kulonprogo menekan angka kedatangan kendaraan dari luar DIY. Dengan cara melakukan pemeriksaan kendaraan dan diputarbalik di pos pengamanan dan penyekatan.

"Diharapkan masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah pusat hingga kabupaten agar tidak mudik terlebih dahulu. Selalu menjaga protokol pencegahan penularan Covid-19 secara ketat. Agar tidak terjadi tsunami Covid-19 seperti yang terjadi di India," kata Purwanta.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya