SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA–Mandiri Research memperkirakan penyaluran pembiayaan pada 2022 akan tumbuh 7,5% dibandingkan 2021.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan tren peningkatan pertumbuhan kredit perbankan masih akan berlanjut pada 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penurunan kasus Covid- 19 yang signifikan dan tetap terkendali pascalibur Lebaran, akan memperkuat keyakinan konsumen dan meningkatkan mobilitas masyarakat untuk menggerakkan perekonomian lebih cepat.

Aktivitas ekonomi yang meningkat tersebut akan mendorong permintaan kredit lebih tinggi ke depan, terutama untuk ekspansi bisnis dan memenuhi biaya operasional perusahaan yang kembali berjalan normal.

“Kami memperkirakan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sebesar 7,5% yoy,” kata Dendi dalam siaran pers, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga: Kredit Perbankan Tumbuh 9,10%, Ini Catatan OJK

Merujuk pada Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Februari 2022 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, kata Dendi, kredit perbankan tumbuh sebesar 6,3% (yoy), dengan nilai total kredit senilai Rp5.762,4 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2020.

Sebagai catatan, kredit kembali tumbuh positif sejak Juni 2021 dan terus terakselerasi setelah mengalami kontraksi berturut-turut sejak Oktober 2020. Secara month-to-month (mtm), kredit pada Februari 2022 meningkat sebesar 0,9%, membaik dibandingkan Januari 2022 yang terkontraksi sebesar -1,0% mtm.

Lebih lanjut OJK juga sempat melaporkan bahwa kredit pada Maret 2022 masih tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 6,7% yoy.

Berdasarkan data yang sama, kata Dendi, pertumbuhan kredit lapangan usaha dan kredit konsumsi meningkat pada Februari 2022.

Baca Juga: Kredit Perbankan Tumbuh 9,1 Persen pada April, Ini Faktor Pendorongnya

Secara total, kredit lapangan usaha tumbuh lebih tinggi pada Februari 2022 yaitu sebesar 6,8% yoy, dibandingkan Januari 2022 yang tumbuh 6,1% yoy.

“Penyaluran kredit ke sektor-sektor utama lapangan usaha tumbuh meningkat,” kata Dendi.

Adapun sektor-sektor utama tersebut antara lain sektor perdagangan besar dan eceran (5,9% yoy Februari 2022 vs. 4,2% yoy Januari 2022); industri pengolahan (9,2% yoy Februari 2022 vs. 9% yoy Januari 2022) dan pertanian, perburuan dan kehutanan (8,6% yoy Februari 2022 vs. 8,1% yoy Januari 2022).

Sementara itu, pertumbuhan kredit sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi melambat dari 11,1% yoy pada Januari 2022 menjadi 8,8% yoy pada Februari 2022.

Pertumbuhan kredit tersebut dibarengi dengan kualitas kredit yang makin sehat. Pada Februari 2022, kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,08% sedikit menurun dibandingkan Januari 2022 sebesar 3,10%.

Baca Juga: Sektor Keuangan Stabil, Kredit Perbankan Tumbuh 6,67 Persen

Perbaikan kualitas kredit terjadi pada kredit sektor lapangan usaha dengan NPL yang menurun dari 3,63% pada Januari 2022 menjadi 3,60 persen pada Februari 2022.

Sebagai tambahan, NPL tertinggi pada Februari 2022 pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (6,46%), diikuti sektor perikanan (6,13%) dan industri pengolahan (5,08%).

Sementara itu, NPL kelompok kredit rumah tangga sedikit meningkat dari 1,84% pada Januari 2022 menjadi 1,85% pada Februari 2022.

NPL tertinggi kredit rumah tangga per Februari 2022 masih terjadi di kelompok kredit pemilikan ruko atau rukan 4,83%.

“Sebagai tambahan, juga berdasarkan siaran pers singkat OJK mengenai perkembangan kredit yang sudah sampai bulan Maret 2022, NPL per Maret 2022 tercatat mengalami penurunan ke level 2,99%,” kata Dendi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kredit Perbankan Diproyeksikan Tumbuh 7,5 Persen hingga Akhir 2022



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya