SOLOPOS.COM - Petugas Damkar memadamkan api yang membakar rumah Purnomo di Desa Gendingan, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Senin (31/8/2020) sore. (Istimewa)

Solopos.com, PURWODADI -– Musibah kebakaran di Kabupaten Grobogan sejak Januari hingga Agustus 2020 mencapai 77 kejadian dengan kerugian mencapai Rp5,8 miliar.

Warga diminta waspada dan berhati-hati mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Iya sudah ada 77 peristiwa kebakaran di Kabupaten Grobogan. Terbaru pada hari ini di Kecamatan Wirosari dan Kecamatan Toroh,” jelas Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Grobogan Gogot Cahyanto didampingi Kasi Damkar Paiman, Senin (31/8/2020).

Pria di Pekalongan Bakar Diri Bareng Anak & Istri Terancam Hukuman Mati

Peristiwa itu terjadi karena anak kecil bermain korek api di sekitar tumpukan jerami, sekitar pukul 12.00 WIB. Hanya sebagian yang terbakar di ruang jerami milik Wagiman, 50, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari. “Kerugian sekira Rp5 juta,” jelasnya.

Kemudian Senin pukul 16.29 WIB, kebakaran rumah Purnomo, 43, di Desa Gendingan, Kecamatan Toroh. Penyebabnya diduga karena api untuk mengusir nyamuk dan lalat di kandang sapi. Kerugian sekitar Rp30 juta.

Dari jumlah tersebut, tambahnya, paling banyak terjadi di Kecamatan Toroh ada 13 kebakaran. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di 18 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan. Hanya Kecamatan Kedungjati yang nihil.

4 Anak Novel Baswedan Positif Covid-19, Istri Tunggu Hasil Tes Swab

Diminta Waspada

Menurut Gogot, bulan Agustus 2020 jumlahnya terbanyak ada 21 kejadian kebakaran. Ini meningkat dibandingkan satu bulan sebelumnya. Yakni pada Juli 2020 yang hanya 10 kejadian kebakaran.

“Dari 77 kejadian kebakaran sejak Januari-Agustus 2020, total kerugian mencapai Rp5.801.750.000, tidak ada korban jiwa. Penyebab kebakaran paling banyak karena korsleting disusul lupa mematikan kompor,” ungkapnya.

Peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada 2019 dengan 192 kejadian. Kerugian mencapai Rp12,6 miliar dan dua korban jiwa. Pada 2018, ada 148 kejadian dengan kerugian sekitar Rp11,4 miliar. Kemudian, 2017 ada 90 kejadian kebakaran dengan kerugian mencapai Rp4,9 miliar.

Perhutani: Nekat Bakar Hutan dan Lahan, Diancam Penjara 15 Tahun dan Denda Rp5 Miliar

Masyarakat diminta waspada, karena biasanya memasuki musim kemarau peristiwa kebakaran di Kabupaten Grobogan meningkat. Sebaiknya tambah Gogot, berhati-hati ketika membakar sampah dan membuat api pengusir nyamuk dan lalat di kandang sapi.

“Periksa kembali jaringan listrik, benahi instalasinya jika ada kabel yang tidak standar segera diganti. Cek kondisi kompor setelah memasak. Sekali lagi waspada dalam berkegiatan agar tidak menimbulkan kebakaran,” pungkas Gogot.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya