SOLOPOS.COM - Kondisi mobil Damkar Pemkot Surabaya yang mengalami kecelakaan. (Detik.com)

Solopos.com, SURABAYA -- Gara-gara menghindari menabrak anak sekolah, dua mobil Pemadam Kebakaran Pemkot Surabaya justru terlibat kecelakaan, Kamis (17/10/2019). Insiden itu terjadi di Jl Merr, Medokan Semampir. Seorang pengemudi mobil Damkar sempat terjepit setelah menabrak mobil Damkar lain di depannya.

Seperti dikutip dari detik.com, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.11 WIB. Saat itu dua unit mobil Damkar berkapasitas 5.000 dan 3.000 liter melintas di Jl. Merr.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Mobil Damkar berkapasitas 5.000 liter itu mengerem mendadak, hingga air dalam tangki tercecer di Jalan. Sementara mobil damkar berkapasitas 3.000 liter di belakangnya tidak kuasa mengendalikan kendaraan karena jalan licin terkena ceceran air. Kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan.

Kadis Damkar Kota Surabaya, Dedi Irianto, mengatakan dua mobil tersebut hendak membantu memadamkan kebakaran di Pasar Pahing.

"Sesuai dengan prosedur, sirine sudah dibunyikan, waktu di depan SMPN 52 itu, pas bubaran sekolah ada segerombolan anak membunyikan PTC mau menyeberang. Kemudian pengemudi Damkar melakukan pengereman mendadak yang di depan, kemudian airnya tumpah," kata Dedi saat dihubungi wartawan.

"Kemudian yang belakang melakukan pengereman mendadak, karena licin kemudian menabrak mobil yang di depannya," imbuhnya.

Akibat kejadian tersebut, pengemudi mobil Damkar berkapasitas 3.000 liter sempat terjepit. Namun korban berhasil dievakuasi.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tadi driver-nya kakinya sempat terjepit, tapi sudah dievakuasi, secara fisik tidak ada yang fatal. Namun tetap dibawa ke rumah sakit, barangkali ada yang patah atau apa," terang Dedi.

Dedi menegaskan pengemudi PMK sudah bekerja sesuai SOP. Namun karena ada anak-anak sekolah yang hendak menyeberang, maka dilakukan pengereman.

"Tidak hanya anak di SMPN 52, tapi semuanya. Dekat jalan raya jika ada sirine harus diprioritaskan dan tidak menyeberang dan edukasi bisa dilakukan oleh sekolah masing-masing," pungkas Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya