Solopos.com, DEMAK — Perbaikan jalur Pantura Semarang-Demak yang bersamaan dengan fenomena pasang air laut atau banjir rob membuat kemacetan yang luar biasa. Guna menghindari kemacetan di jalan Pantura Semarang-Demak itu, berikut jalur alternatif yang bisa dilalui.
Pantauan Solopos.com, jalur Pantura Semarang-Demak sudah mengalami kemacetan sejak pukul 16.30 WIB, tepatnya di wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, arah Semarang menuju Demak. Sedangkan pada arah sebaliknya, arus lalu lintas cenderung terpantau lancar, kendati air rob telah naik hingga mata kaki orang dewasa.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Kepala Pelaksana (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, meminta pengendara lebih berhati-hati ketika melintas di Jalur Pantura Semarang-Demak pada pukul 13.00 WIB hingga 19.00 WIB. Sebab, pada waktu tersebut ketinggian rob bisa mencapai 20 sentimeter (cm) hingga 100 cm.
“Saran untuk pengguna jalan, khususnya bagi kendaraan Kecil, manfaatkan jalan alternatif dan mengenali pontensi datangnya banjir rob,” tutur Agus kepada Solopos.com, Selasa (16/5/2023) sore.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Demak, AKP Gargarin Friyandi, menyarankan agar pengendara bisa melewati jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur Pantura Semarang-Demak karena adanya perbaikan jalan dan banjir rob. Selain itu, pengendara juga bisa terhindari titik-titik air rob yang melanda di Sayung ketika siang hingga malam.
“Bisa melalui jalur alternatif yang ada, di wilayah selatan bisa melalui Mranggen, Onggorawe, Karangawen dan masuk ke wilayah Demak kembali,” terang AKP Gargarin.
Tak hanya mengimbau pengendara melalui jalur alternatif, imbuh Kasatlantas, pihaknya juga menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas maupun memecah kepadatan kendaraan yang menyebabkan kemacetan di Jalan Pantura Semarang-Demak ataupun sebaliknnya. Sebab, ia ,menilai arus lalu lintas cukup padat sehingga perlu melakukan contraflow untuk memecah kemacetan.
“Penempatan petugas kami 24 jam setiap hari. Ada yang piket di sana empat personel bergantian, ada perwira yang mengendalikan wilayah Sayung. Kami akan terapkan CB kalau memang arus terlalu padat dari timur ke barat maupun sebalikan. Kami juga akan lakukan diskresi kepolisian yaitu contraflow melihat arus mana yang paling padat,” imbuhnya.