SOLOPOS.COM - Ilustrasi memindahkan posisi persneling mobil matik (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO-Salah satu kebiasaan buruk mengemudi mobil matik adalah menggunakan gigi D secara terus-menerus. Selain itu ada beberapa kebiasaan lain di mobil matik yang buruk dan dapat mengakibatkan masalah di kemudian hari.

Bagi kamu yang memiliki mobil matik harus mengetahui beberapa hal yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Tujuannya untuk menjaga mobil supaya tetap awet dan performa tetap terjaga dengan baik.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Adapun kebiasaan buruk mengemudi mobil matik yang perlu kamu dihindari adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Hondaoutsidejava.

 

  • Hindari memainkan persneling

Kalian perlu menghindari main-main dengan teman yang berdekatan dengan transmisi, sebab jika mobil tak sengaja berpindah transmisinya bisa berakibat fatal. Berbeda dengan mobil yang sistem transmisinya lebih aman maka resikonya kerusakannya juga lebih kecil.

Bayangkan jika mobil sedang dalam keadaan N kemudian tersenggol sehingga berpindah ke D maka mobil akan maju dengan sendirinya, hal tersebut bisa membahayakan orang di sekitar, selain itu juga bisa membuat transmisi mobil jadi cepat rusak. Untuk mobil keluaran terbaru memang sudah lebih aman sehingga transmisi tidak mudah bergeser.

 

  • Hindari genangan atau banjir

Banjir merupakan musuh bagi mobil transmisi matik, sebab jika kalian ingin transmisi mobil tetap terlindungi dan nyaman digunakan, maka harus memperhatikan betul saat memilih jalan. Karena pada mobil transmisi matik terdapat sebuah lubang penguapan, sehingga saat melewati banjir atau genangan bisa masuk dan tercampur dengan oli.

Oli yang bercampur dengan air bisa menyebabkan transmisi jebol, jadi jangan memaksakan tetap berjalan saat sedang banjir karena beresiko untuk kesehatan mobil kamu.

Jika memang sudah kepepet, disarankan untuk mengecek perubahan warna olinya, jika warna oli sudah berwarna putih maka sudah tercampur air, namun jika warna menunjukan warna merah berarti kondisi oli masih tergolong aman.

 

  • Hindari posisi persneling di D terus-menerus

Kebiasaan buruk yang mungkin kalian sering lakukan saat melewati jalan pada keadaan macet adalah malasnya memindahkan gigi ke posisi N, banyak orang yang malas memindahkan posisi gigi ke netral pada jangka waktu yang cukup lama.

Jika kemacetan cukup singkat maka tidak masalah memposisikan gigi di D tetapi pada jangka waktu yang lama posisi transmisi mesin akan berputar terus dan bisa menyebabkan plat kopling transmisi matik habis.

 

  • Tidak mengganti oli secara rutin

Penggantian oli transmisi pada mobil baru biasanya setelah 40.000 km, namun jika mobil sudah cukup berumur bisa lakukan pergantian setiap 20.000 km.

Risiko jika transmisi rusak dapat membuat kalian membutuhkan biaya lebih untuk memperbaikinya, maka disarankan untuk melakukan penggantian oli secara rutin supaya tidak terjadi kerusakan.

 

  • Jangan lakukan burnout

Mungkin bagi sebagian pengemudi yang masih muda sering melakukan burnout, yaitu menginjak pedal gas secepat mungkin sehingga ban mobil akan spin. Boleh saja kalian lakukan namun tetap perlu kalian perhatikan baik-baik karena jika dilakukan secara terus-terusan bisa menyebabkan oli transmisi dan kopling mobil juga habis. Lakukan perawatan mobil matik kamu supaya tetap nyaman digunakan.

 

Demikian beberapa kebiasaan buruk mengemudi mobil matik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya