SOLOPOS.COM - Beberapa anggota tim SAR membongkar tenda untuk berpindah lokasi dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang rawan banjir lahar dingin, Kamis (9/12/2021). (Istimewa/ Triyanto SAR RSM)

Solopos.com, LUMAJANG — Banjir lahar dingin akibat hujan yang turun terus menerus di kawasan Gunung Semeru menjadi ancaman baru bagi warga dan tim SAR yang bertugas mencari korban erupsi.

Demi alasan keamanan, pos induk yang menjadi tempat koordinasi tim SAR digeser dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ke wilayah di bawahnya yang lebih aman dari ancaman lahar dingin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diketahui, banjir lahar dingin menerjang Desa Sumber Wuluh dan mengakibatkan rumah-rumah warga terendam pasir hingga nyaris seatap rumah.

Bahkan, mobil Toyota Hilux milik Tim SAR UNS yang sedang berusaha mengevakuasi warga dari banjir ikut terjebak dan tenggelam di bawah pasir Semeru.

Ekspedisi Mudik 2024

“Benar, sekarang ada pergeseran. Ini saya juga lagi bongkar tenda ini,” ujar Triyanto, salah satu sukarelawan dari Tim SAR Rescue Sahabat Muslim (RSM) Karanganyar saat dihubungi Solopos.com, Kamis (9/12/2021) sore.

Posko induk di Desa Sumberwuluh, kata dia, dipindah ke bagian bawah lereng Semeru berjarak sekitar 3 km dari lokasi awal.

Triyanto mengabarkan akibat banjir lahar dingin beberapa kampung di Desa Sumberwuluh kian tertimbun pasir dari puncak Semeru.

Beberapa jalan kampung yang beberapa sebelumnya masih bisa dilalui kendaraan di hari kelima pascaguguran kubah Semeru menjadi tertutup. Hanya alat berat seperti backhoe yang bisa melalui jalan-jalan tersebut.

Baca Juga: Tertimbun Lahar Saat Evakuasi Warga, Mobil SAR UNS Hanya Kelihatan Atap 

“Ini saya sedang berada di tambang (lokasi pertambangan pasir) untuk melanjutkan evakuasi. Kondisinya sangat bahaya sekali, ini kemarin jalan sekarang jadi lautan pasir. Ini sedang menuju ke titik lokasi yang mau dievakuasi, jaraknya sekitar satu kilometer,” ujarnya pada Kamis pagi.

Triyanto merekam suasana di lokasi yang dilewati tim SAR untuk evakuasi jenazah korban Semeru. Dalam video yang dilihat Solopos.com, terlihat sebuah bangunan besar dan panjang yang tinggal terlihat atapnya.

Berdasarkan informasi warga setempat, menurut Triyanto, bangunan besar panjang itu adalah pabrik tepung tapioka.

“Ini kami sampai di sungai hulu mau balik lagi, cuacanya tidak mendung untuk evakuasi. Informasi di atas mendung tebal. Ekskavator ditarik lagi, mundur,” katanya.

Sukarelawan dari Tim Sigab Solopeduli, Endy Yudha, mengkonfirmasi turut berpindah lokasi posko dari lokasi yang sebelumnya ditempati di Sumberwuluh ke lokasi di bawahnya yang dinilai lebih aman dari lahar dingin.

“Secara pemetaan masuk zona merah, apalagi ditambah ada banjir/tanggul yang rusak kemarin,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya