SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video Toyota Hilux RS UNS Solo terendam banjir lahar dingin di Lumajang, Jawa Timur. Gambar:Triyanto/SAR RSM Karanganyar

Solopos.com, LUMAJANG – Toyota Hilux milik RS UNS Solo terendam banjir lahar dingin Gunung Semeru, tepatnya di wilayah Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12//2021) malam. Mobil yang tinggal terlihat atapnya itu masih menunggu kondisi material memungkinkan sebelum evakuasi dilakukan. Akankah mesin Hilux tersebut aman?

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu (8/12/2021), dokumentasi kendaraan double cabin yang dikerahkan untuk misi evakuasi korban Semeru itu nyari tertutup lumpur. Meski kendaraan tersebut dikenal tahan terendam banjir, namun kasus ini bakal menjadi pembuktian ketahanan Toyota Hilux.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Mobil yang digunakan tim SAR UNS itu menggunakan mesin diesel sebagaimana beberapa jenis Toyota Hilux. Mesin diesel memang dikenal lebih tahan terhadap rendaman banjir karena beberapa hal.

Baca Juga: Brakkk…Motor Tabrak Hilux, Tumiran Tewas

Mengutip Pertaminafuels.com, mesin diesel tahan air karena tak menggunakan busi melainkan menggunakan sistem glow plug atau alat yang menyala untuk memanaskan bahan bakar sebelum mesin dinyalakan.

Selanjutnya, mesin diesel menggunakan sistem elektrikal yang lebih sederhana sehingga mampu menerjang genangan banjir dan aman saat memasuki kubangan air. Mesin diesel juga minim risiko arus pendek seperti yang terjadi pada distributor atau kabel busi, koil, pada mesin bahan bakar selain solar.

Mesin diesel didukung cara kerja sederhana, bekerja dengan mengandalkan rasio kompresi tinggi, tekanan udara dan temperature yang tinggi. Hal ini membuat mobil mampu membakar solar dengan baik. Ditambah lagi, mesin diesel menggunakan torsi besar yang membuat mesinnya kuat melewati banjir.

Baca Juga: TABRAK RUMAH

Rata-rata mobil mesin diesel menggunakan postur yang tinggi dan besar. Hal ini diikuti dengan ground clearance alias jarak tanah dan mobil cukup jauh sehingga lebih minim risiko persingunggan air maupun material lainnya.

Namun kasus Hilux terjebak lumpur bekas banjir lahar dingin tentu berbeda. Perlu diketahui, mesin diesel akan mogok jika ada air atau material cair lain yang masuk ke ruang bakar melalui filter udara. Maka, bagian tersebut semestinya menjadi hal yang paling diperhatikan setelah mobil bisa dikeluarkan dari jebakan lumpur lahar dingin.

Patokan sederhana mesin dijamin masih aman adalah air atau lumpur yang merendam tak melebihi ketinggian ban. Jika lebih tinggi, air atau lumpur berpotensi membawa turbo bergerak ke intake injection pump.

Baca Juga: Hagglund PMI Bantu Evakuasi Erupsi Semeru, Tahan Hingga 60 ºC

Celah lain material masuk mempengaruhi performa mesin adalah knalpot dan transmisi. Menurut penelusuran Solopos.com, faktor material kayu atau semacamnya yang terbawa oleh lumpur berpotensi menghantam selang minyak di pom filter. Ini bisa mengakibatkan kebocoran bahan bakar.



Sisa lumpur yang menempel di berbagai bagian tentu membawa berbagai potensi risiko. Pembersihan lumpur harus dilakukan dengan memperhitungkan fungsi-fungsi bagian yang terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Mantap! Pasar Malem Tjap Toendjoengan Dongkrak Ekonomi Warga Surabaya

Mantap! Pasar Malem Tjap Toendjoengan Dongkrak Ekonomi Warga Surabaya
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Selasa, 19 Maret 2024 - 14:30 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti (kiri) saat datang ke Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024. ANTARA/HO-Kadin Surabaya

Solopos.com, SURABAYA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti mengatakan bahwa kegiatan “Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024” yang digelar di tengah Ramadan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal warga.

“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024,” kata Andi, sapaannya dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2024), dilansir Antara.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Menurutnya, festival tahunan yang biasanya diselenggarakan untuk menyambut hari jadi Kota Surabaya itu, tahun ini digelar pada Ramadan, yang bisa dimanfaatkan warga sebagai salah satu alternatif sembari menunggu buka puasa dan berkumpul bersama teman maupun keluarga.

Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan festival tahunan yang diselenggarakan di Surabaya.

Koran Solopos

Tahun ini, Tjap Toendjoengan hadir dengan tema “Djoedjoegane Arek Suroboyo” berlangsung selama 1 bulan, mulai dari 14 Maret hingga 21 April 2024, bertempat di salah satu mal di Surabaya.

“Selain menghadirkan suasana Ramadan yang kental, Tjap Toendjoengan juga membantu UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka,” ujar Mas Andi.

Ia mengatakan bahwa Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan sebuah gelaran yang sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya.

Emagazine Solopos

Festival ini tidak hanya menghadirkan puluhan kuliner khas nusantara, tetapi juga membantu mendorong roda ekonomi masyarakat lokal.

Pasar Malem Tjap Toendjoengan, tambah Andi, juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Kota Surabaya.

Sebagai kota yang terkenal sebagai surga kuliner, kegiatan ini pastinya ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya.

Interaktif Solopos

“Sebagai festival yang sudah digelar rutin sejak 2007, Tjap Toendjoengan adalah salah satu daya tarik wisata dan bisa dijadikan strategi promosi Kota Surabaya. Acara ini sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya dan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.

Festival Tjap Toendjoengan ini menurutnya juga membantu melestarikan budaya dan tradisi Jawa Timur.

Berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara ini menjadi daya tarik bagi pengunjung, dan sekaligus membantu generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya leluhur.



“Saya berharap Pasar Malem Tjap Toendjoengan akan dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan menjadi ikon baru Kota Surabaya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Asal Usul Nama Desa Ngombakan, Daerah Penghasil Ciu di Sukoharjo

Asal Usul Nama Desa Ngombakan, Daerah Penghasil Ciu di Sukoharjo
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Selasa, 19 Maret 2024 - 14:30 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kantor Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. (Google Maps)

Solopos.com, SUKOHARJO – Desa Ngombakan merupakan salah satu desa di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Desa ini terkenal dengan banyaknya perajin minuman tradisional ciu hingga sekarang.

Menurut informasi yang diambil dari buku Kecamatan Polokarto dalam Angka 2023, Desa Ngombakan memiliki luas 1,83 kmterbagi menjadi 14 dukuh dengan 6 RW, 14 RT dan berjarak 9 km ke Ibu Kota Kabupaten Sukoharjo. Desa ini memiliki jumlah penduduk 4.183 jiwa.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Batas wilayah Desa Ngombakan di sebelah utara adalah Desa Bekonang dan Cangkol, Kecamatan Mojolaban; sebelah timur dan selatan Desa Bakalan; sedangkan sebelah barat adalah Desa Bugel dan Desa Karangwuni.

Jika mendengar nama desa ini, Anda mungkin langsung terpikirkan dengan minuman ciu. Desa ini memiliki banyak penduduk yang memproduksi minuman tradisional ciu di Kecamatan Polokarto. Selain itu juga ada Desa Bakalan, Desa Bugel, dan Desa Karangwuni.

Koran Solopos

Ciu adalah sejenis minuman beralkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi singkong cair yang terbuang dalam proses pembuatan tapai (tetes tapai). Minuman ini memabukkan.

Dikutip dari laman beacukai.go.id, produksi minuman tersebut merupakan usaha home industry (industri rumahan) atau berkelompok yang sudah berlangsung lama dan dilakukan secara turun temurun.

Sejarah

Emagazine Solopos

Nama Ngombakan diambil dari kata ombak. Pasalnya wilayah ini dulunya sering terkena banjir luapan arus Sungai Samin melintasi daerah tersebut. Sungai Samin yang sekarang membentang sepanjang 53,8 km.

Pada 1915 zaman kependudukan Belanda, Desa Ngombakan terdiri atas 14 dukuh yaitu Nongko, Tawang, Badran Tawang, Geneng, Kleco, Beton Wetan, Beton Kulon, Ngombakan, Badran Ngombakan, Plumbungan, Kerten, Plampang, Karsono, dan Pengkol.

Karena pemerintahan berpusat di Ngombakan, maka diputuskan menyebutkan daerah tersebut dengan nama Desa Ngombakan.

Interaktif Solopos

Pemimpin pertama desa ini adalah Ki Demang Minggir. Namun setelah menjabat belasan tahun kemudian ia meninggal kemudian diganti oleh Dongkol. Namun, jabatanya bukan lagi demang, tetapi sudah berubah menjadi lurah atau kepala desa.

Sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945, pemerintahan mulai ditata secara terorganisir termasuk Desa Ngombakan. Sejak saat itu kepala Desa Ngombakan juga dipilih menggunakan sistem demokrasi, meski belum sepenuhnya menerapkan demokrasi langsung.

Pada saat itu, proses pemilihan desa dilakukan dengan cara menawarkan kepada masyarakat desa. Kemudian masyarakat melalui wakilnya memilih langsung kepala desanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Spekulasi Cawali-Cawawali Solo dari PDIP, Nama Putra Puan Maharani Mencuat

Spekulasi Cawali-Cawawali Solo dari PDIP, Nama Putra Puan Maharani Mencuat
author
Kurniawan , 
Ahmad Mufid Aryono Selasa, 19 Maret 2024 - 14:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi penghitungan suara Pemilu. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO–Belum adanya figur kuat Cawali-Cawawali Solo di Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan (PDIP) memantik munculnya sejumlah spekulasi.

Spekulasi tersebut terkait kemungkinan akan diterjunkannya figur baru dari luar PDIP Solo untuk maju sebagai Cawali-Cawawali Solo November tahun ini.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Salah satu nama yang disebut adalah putra dari Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Nama itu disebut beberapa orang saat membicarakan bursa Cawali Solo.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di mesin pencari Google, Selasa (19/3/2024), putra dari Puan Maharani yaitu Praba Diwangkara Caraka Putra Soma.

Koran Solopos

Berbeda dari sang kakak, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani yang nyaleg DPR, sosok Praba Diwangkara belum banyak terekspos media massa.
Namun, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Solo, Her Suprabu, saat dimintai tanggapan, mengaku belum mendengkar kabar itu.

“Malah baru dengar mas saya,” tutur dia melalui pesan WhatsApp (WA). Nama lain dari internal PDIP yang disebut adalah politikus senior Aria Bima.

Sosok ini sudah tidak asing lagi bagi publik Solo. Sebab beberapa Pemilu Legislatif dia maju dari Dapil V Jateng yaitu Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

Emagazine Solopos

Termasuk di Pemilu 2024, di mana perolehan suaranya terbanyak kedua di antara para Caleg PDIP di Dapil itu. Jumlah suara Aria Bima hanya kalah dari Puan.

Direktur Solo Raya Polling, Suwardi, baru-baru ini juga menyebut nama Aria Bima sebenarnya muncul saat penjaringan figur potensial Cawali Solo.
Penjaringan itu dilakukan dengan metode delphi yaitu meminta pendapat atau hasil wawancara ke 19 figur stakeholders lintas bidang di Solo.

“Tokoh itu menyebut Pak Aria Bima sebetulnya. Tapi karena Pak Aria kemungkinan di Solo kurang pas karena DPR, kemudian tokoh itu mengajukan nama Yashinta Sekarwangi Mega [putri Aria Bima]. Di Jogja political personalnya [Yashinta] bagus,” ujar dia.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Rekomendasi
Solopos Stories