SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok–Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) hendaknya mempertimbangkan bagi pemecatan Myanmar jika negara tersebut tidak membebaskan Aung San Suu Kyi, pemimpin pro demokrasi yang dipenjara, kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton Rabu.

Ditanya di televisi Thailand, apakah ASEAN harus memecat negara anggotanya yang dikuasai oleh militer itu jika mereka tidak membebaskan pemimpin pro demokrasi tersebut, Hillary mengatakan: “perubahan kebijakan itu akan lebih tepat untuk dipertimbangkan.”

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Myanmar-menjadi masalah ASEAN sejak awal dia bergabung ke dalam perimpunan pada 1997 – belum lama ini memicu kemarahan dunia dengan menjebloskan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu ke dalam penjara, berkaitan persidangan kasus seorang pria Amerika yang berenang menuju rumahnya yang terletak di tepi danau di Yangon.

Junta yang berkuasa menolak Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi, yang kini dipenjarakan di penjara Insein di Yangon, yang membuat semakin prihatin masyarakat internasional.

Presiden AS Barack Obama menyebut pengadilan itu sebagai pertunjukan persidangan dan Myanmar telah dikenai sanksi oleh AS berkaitan banyaknya politisi yang dijebloskan ke tahanan.

Pada Selasa Hillary juga mengatakan bahwa dia sangat prihatin oleh adanya laporan-laporan pelanggaran HAM di Myanmar, terutama oleh tindakan yang dilakukan oleh militer Myanmar berkaitan penganiayaan dan penyiksaan terhadap sejumlah gadis muda.

Keprihatinan soal Myanmar diduga menjadi fokus pembicaraan dalam kaitan kerja sama militer dengan Korea Utara, dalam forum keamanan di Phuket Thailand.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya