SOLOPOS.COM - Sejumlah pemancing tengah melakukan aktivitasnya di Pemancingan Waduk Pete, Kliwonan, Masaran, Sragen, Minggu (7/10/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah pemancing tengah melakukan aktivitasnya di Pemancingan Waduk Pete, Kliwonan, Masaran, Sragen, Minggu (7/10/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

Berlindung dari terik mentari, Lukito, 25 duduk bersila di bawah pohon nan rindang. Di depannya terdapat tiga pancing yang dipasang berjajar. Pandangannya terus tertuju pada tali yang terhubung dengan pancing itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika tali terlihat bergerak, tangan Lukito pun meraih pancing tersebut. Namun gerakan tali itu tak lama. Menurutnya itu pertanda ikan tak jadi memakan umpan di pancingnya. Harapannya bisa menambah ikan hasil pancingan pun sirna.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya sudah dapat satu ikan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela aktivitasnya memancing di tempat Pemancingan Waduk Pete, Dukuh Beku, Desa Kliwonan, Kacamatan Masaran, Sragen, Minggu (7/10/2012).

Lukito mengungkapkan ia mulai memancing sekitar pukul 10.00 WIB. Meski membawa tiga buah pancing, hingga pukul 14.00 WIB, ia baru mendapatkan satu ikan. Namun hal itu bukan masalah baginya. “Saya memancing untuk hiburan mumpung libur,” ujarnya.

Jika Lukito masih berusaha menambah ikan hasil pancingan, pemancing lainnya, Santoso, 34, sudah memasukkan beberapa pancing dan umpan untuk memancing, ke dalam tas khusus. Ia sudah bersiap pulang ke rumah, Desa Kebakkramat, Karanganyar.  “Saya dapat tiga ikan. Mungkin beratnya 1,5 kg,” ujarnya sambil menunjukkan tiga ikan yang dimasukkan dalam karamba kecil.

Menurutnya, hujan yang turun, Sabtu (6/10/2012) menjadi salah satu penyebab sedikitnya ikan hasil pancingannya kemarin. “Biasanya karamba ini penuh,” jelasnya.

Meski demikian, berapa jumlah ikan yang diperoleh baginya bukanlah yang utama. Perasaan senang dan hilangnya rasa penat adalah tujuan utamanya memancing. “Memancing itu hiburan.”

Sementara salah seorang anggota kelompok pengelola Pemancingan Waduk Pete, Yamto, 55, menerangkan setiap pemancing harus membayar Rp10.000 ketika akam memancing di tempat itu. Ketika ada satu pemancing yang membayar Rp10.000, pengelola akan melepas satu ikan ke tempat pemancingan. “Berapapun hasil ikan yang diperoleh pemancing, menjadi hak pemancing dan boleh dibawa pulang,” jelasnya.

Tempat pemancingan seluas kurang lebih 6.000 meter persegi  itu sudah ada sejak 1983. Kedalaman waduk sekitar 5 meter. Selain menjadi tempat memancing, Waduk Pete juga menjadi salah satu tempat menyimpan air yang bisa dimanfaatkan petani ketika musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya