Hilang Sejak Selasa Siang, Mareta Ditemukan Tewas di Selokan

Harian Jogja.com, BANTUL—Seorang bocah berusia 4,5 tahun bernama Mareta, ditemukan tewas di selokan irigasi di Dusun Brajan, Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Rabu (9/10/2013). Bocah malang itu sebelumnya dikabarkan hilang pada Selasa (9/10/2013) siang.

“Ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB, posisinya tengkurap,” kata Eti salah seorang warga ditemui di lokasi kejadian.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Beberapa saat sebelum ditemukan, ayah korban, Panut, 56, kepada wartawan mengatakan, putri ketiga dari isteri keduanya itu hilang Selasa siang pukul 12.00 WIB. Saat itu ia tengah menemani ibunya bekerja membuat batu bata di dekat selokan atau sekitar satu kilometer dari lokasi penemuan mayat. Mareta terlihat bermain-main dengan sepeda sementara ibunya sibuk membuat batu bata.

Tak beberapa saat kemudian, bibi korban lewat. Ibunya mengira, Mareta ikut pulang bersama bibinya karena saat dilihat di lokasi tempatnya bermain sudah tidak berada di tempat. “Hanya sepedanya saja yang masih tinggal,” kata Panut sambil menunjukan sepeda mini warna pink milik Mareta.

Ibunya baru kaget setelah pulang ke rumah mendapati putrinya tidak ada. Mereka melaporkan kejadian itu ke polisi juga minta bantuan paranormal untuk menemukan korban.

Kabar mistis soal kematian Mareta pun merebak. Bocah malang itu dikabarkan dibunuh makhluk halus. Sebab secara logika tidak mungkin tubuhnya dapat melewati selokan irigasi lantaran ada celah-celah sempit di bagian irigasi yang tak bisa dilewati tubuh manusia bahkan anak kecil.

Selokan tersebut sempat ditutup aliran airnya agar dangkal guna mencari hilangnya Mareta. Namun tak membuahkan hasil, sampai ia ditemukan tak bernyawa lagi.