SOLOPOS.COM - Sukarelawan berkoordinasi untuk melakukan pencarian peziarah asal Blitar, Jawa Timur, bernama Bero, 61, yang menghilang di kompleks Makam Sunan Pandanaran, Paseban, Bayat, Klaten, sejak Minggu (22/9/2019). (Istimewa/BPBD Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Bero, 61, peziarah yang sebelumnya menghilang di kompleks Makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat akhirnya ditemukan. Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu ditemukan di wilayah Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jumat (27/9/2019).

Ketua Sukarelawan Pandanaran Bayat, Kusdaryatno alias Nano, mengatakan keberadaan Bero diketahui setelah ada unggahan di media sosial (medsos) jika Bero sudah berada di Polsek Selogiri, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumat sore itu kami mendapatkan informasi kalau Mbah Bero berada di Tasikmadu, Karanganyar. Kami telusuri informasinya bersama SAR Klaten dan Polsek Bayat, ternyata dia sudah berada di Polsek Selogiri pada malam harinya. Setelah kami pastikan kebenaran informasi itu, kami menjemputnya dan dibawa ke Paseban, Bayat. Saat ditemukan kondisinya sehat meskipun masih bingung,” kata Nano saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (28/9/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Bero sudah dijemput oleh keluarganya untuk dibawa kembali ke kampungnya di Blitar. Sukarelawan menyerahkan Bero ke keluarga pada Sabtu pagi. Nano mengatakan awalnya Bero berada di warung angkringan samping Mapolsek Selogiri. Oleh aparat polsek setempat, Bero dibawa ke mapolsek dan menyebarkan informasi tentang keberadaan Bero.

Pencarian Bero dilakukan setelah pria tersebut terpisah dari rombongannya pada Minggu (22/9/2019) malam. Seusai berziarah di Makam Sunan Pandanaran, rombongan asal Blitar menuruni anak tangga di Bukit Jabalkat menuju terminal. Di tengah perjalanan, Bero kembali ke kompleks makam untuk mengambil sandalnya yang ketinggalan.

Rombongan yang menumpang satu bus mulai khawatir lantaran Bero tak kunjung tiba di terminal. Mereka lantas mencari Bero sekitar sejam. Informasi menghilangnya Bero itu lantas disampaikan ke pengelola makam yang berkoordinasi dengan sukarelawan untuk melakukan pencarian.

Sukarelawan lantas membuat posko pencarian Bero di pendapa yang berada di depan kantor Desa Paseban. Pencarian dilakukan di berbagai lokasi sekitar makam yang berada di Bukit Jabalkat hingga menyebar informasi tentang ciri-ciri Bero di media sosial (medsos).

Namun, pencarian belum menemukan keberadaan Bero hingga Rabu (25/9/2019) meskipun total sukarelawan yang terlibat mencari sejak Minggu hingga Rabu sebanyak 500 orang. Sukarelawan lantas memutuskan operasi pencarian dihentikan.

“Pencarian kami hentikan namun tidak kami tutup. Kami tetap menyebar informasi tentang pencarian Bero melalui sukarelawan hingga medsos. Sekecil apapun informasi yang didapat, kami harapkan bisa disampaikan,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya