SOLOPOS.COM - Ilustrasi melihat hilal (Kemenag.go.id)

Solopos.com, JAKARTALebaran 2022 atau 1 Syawal 1443 Hijriah sepertinya bakal serempak dirayakan pada 2 Mei.

Hal itu berdasarkan pertimbangan perhitungan hisab Kementerian Agama (Kemenag) mengenai posisi hilal atau bulan. Pada saat 1 Mei petang, posisi hilal sudah cukup tinggi, yakni lebih dari tiga derajat di atas ufuk, sesuai dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Sebelumnya, hasil hisab yang hampir sama juga dikemukakan Muhammadiyah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Tentukan Lebaran 2022, Rukyatul Hilal Digelar di 99 Lokasi

Ekspedisi Mudik 2024

“Mudah-mudahan Lebaran tahun ini kita semua bisa bersama,” ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta, Kamis (28/4/2022), seperti dilansir dari Antara.

Dengan perhitungan tersebut, kata dia, hilal hampir bisa dipastikan bisa diamati atau dirukyat, sehingga 1 Syawal versi pemerintah dari hasil sidang isbat diperkirakan jatuh pada 2 Mei.

Sidang isbat untuk penentuan awal Syawal akan digelar pada Minggu, 1 Mei. Apabila sidang isbat memutuskan 1 Syawal jatuh pada 2 Mei, artinya mayoritas umat Islam di Indonesia akan merayakan Lebaran 2022 secara serentak. Sebelumnya PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal pada 2 Mei berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Baca Juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 Terbaru, Apa Saja?

“Sidang isbat akan dilaksanakan 1 Mei, mudah-mudahan tim hilal yang disebar diseluruh Nusantara ada yang melihat hilal. Harapannya sama [berbarengan], tapi untuk kepastiannya tetap menunggu hasil sidang isbat,” kata dia.

Apabila nantinya ada perbedaan dalam penentuan 1 Syawal, Wamenag meminta untuk saling menghormati, seperti halnya saat penentuan 1 Ramadhan 1443 Hijriah.

“Kalau misalnya namanya diwajibkan ada perbedaan, ya kita harus menerima perbedaan. Mudah-mudahan tidak ada perbedaan dalam menetapkan 1 Syawal,” kata dia.

Baca Juga: Beda saat Awal Ramadan, Lebaran 2022 bakal Bersamaan 2 Mei?

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib mengatakan pihaknya mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan perwakilan duta besar pada Sidang Isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H pada 1 Mei.

Kemenag juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren serta para pakar dan ahli falak.

Karena masih pandemi, kata Adib, sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara daring dan luring. Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI Jakarta. Peserta yang mengikuti secara daring difasilitasi melalui aplikasi Zoom.

Baca Juga: Lebaran 2022 Berpotensi Sama 2 Mei, Ini Alasannya

“Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia. Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang,” katanya.

Hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya