SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono melakukan video conference dengan camat se-Karanganyar untuk sosialisasi dan pendampingan terkait sensus penduduk online Kamis (14/5). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sensus penduduk menggunakan metode wawancara terpaksa ditiadakan karena pandemi Covid-19. Hal itu berdampak pada pembatalan rekruitmen 1.600 tenaga pendamping sensus penduduk di Karanganyar.

Anggaran yang sedianya dialokasi untuk mendukung kegiatan sensus penduduk dengan metode wawancara tersebut dialihkan untuk penanganan wabah Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembatalan rekruitmen akan disampaikan secara resmi nanti karena dampak corona. Seharusnya sensus penduduk wawancara dilakukan Juli ini, tapi batal dilaksanakan karena wabah,” kata Kepala Badan Statistik (BPS) Karanganyar, Dewi Tri Rahayu, kepada wartawan Kamis (14/5/2020).

Karyawati Perusahaan Swasta di Masaran Sragen Gantung Diri, Depresi?

Dewi menjelaskan dampak wabah Covid-19 membuat pelaksanaan sensus penduduk difokuskan di metode online saja. Untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat, pihaknya akan membuat selebaran informasi untuk dibagikan kepada masyarakat melalui perangkat desa.

“Untuk sensus penduduk online diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Nanti kami bantu dengan membuat selebaran yang akan dibagikan melalui desa-desa. Isinya panduan mengisi sensus penduduk online. Harapan kami ya bisa meningkat [partisipasi] masyarakat untuk sensus penduduk online,” ucap dia.

Ngeri, Pemuda Solo Perampas Handphone saat COD Todongkan Pisau ke Korban

Partisipasi Online Rendah

Sementara itu, hingga Selasa (12/5/2020), berdasarkan data BPS Karanganyar, partisipasi masyarakat Karanganyar untuk mengisi formulir sensus penduduk online masih rendah.

Bahkan persentase penduduk yang sudah mengisi formulir hanya 48,89 persen dari total yang seharusnya mengisi formulir tersebut.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan perubahan tersebut akan diinformasikan kepada kepala desa dan camat di daerah masing-masing. Hal ini bertujuan supaya pihak desa dan kecamatan memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk pengisian sensus penduduk online.

Salat Idulfitri di Lapangan, Masjid, atau Rumah? Ini Kata Pimpinan Nahdlatul Ulama Solo

“Hingga tingkat RT dan RW harus ada panduan. Yang sudah sepuh kan perlu pendampingan juga. Supaya tingkat partisipasinya meningkat. Kami upayakan supaya masyarakat mengakses sensus penduduk online semua,” kata dia.

Berdasarkan penjelasan di www.bps.go.id, sensus penduduk berarti perhitungan jumlah penduduk secara periodik. Data yang dicapai dalam sensus itu, biasanya tidak hanya meliputi jumlah orang, tetapi juga fakta mengenai misalnya jenis kelamin, usia, bahasa, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya