Hikmah Nostalgia Bersama Mahakarya Pembesar Sastra Indonesia
Nostalgia bersama mahakarya pembesar sastra Indonesia mengingatkan bahwa sastra bukan hanya tentang susunan kata dan kalimat berbunga-bunga.

SOLOPOS.COM - Sastrawan Taufiq Ismail ketika tampil di acara Malam Sastra di Badan Bahasa pada Sabtu (2/7/2022) malam. (Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi)
Solopos.com, JAKARTA – Nostalgia bersama mahakarya pembesar sastra Indonesia mengingatkan bahwa sastra bukan hanya tentang susunan kata dan kalimat berbunga-bunga. Sastra bukan sekadar fiksi yang membawa larut dalam imajinasi belaka.
Sejarah mencatat para sastrawan turut berperan dalam membangun dan membangkitkan semangat kemerdekaan dari penjajahan melalui karya-karya hebat mereka. Komitmen banyakpihak untuk mengembangan sastra Indonesia menjadi sangat penting dalam konteks menjaga semangat sastra sebagai pembebas.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyelenggarakan peringatan Hari Sastra Indonesia ke-9 berupa acara Malam Sastra di Badan Bahasa tahun 2022 secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, pada Sabtu (2/7/2022) malam.
