SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

BANTUL—Upaya manajemen Persiba Bantul untuk meninggalkan kompetisi Indonesian Premier League (IPL) menuju Indonesian Super League (ISL) menuai kritik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Bantul, Sumiharto menyebut manajemen Persiba tidak tahu diri karena begitu saja meninggalkan IPL. Ia menilai Persiba telah mengingkari ikrarnya musim lalu untuk tetap menjunjung tinggi aspek legalitas.

“Itu artinya manajemen seperti plin-plan. Musim lalu saya ingat mereka berkeras untuk tetap setia dengan IPL di bawah PSSI Djohar Arifin. Padahal waktu itu tiket ISL sudah didapat,” ujar Sumiharto kepada Harian Jogja, Rabu (26/9).

Menurut Sumiharto, jika tim kebanggaan Kota Geplak itu tak ingin mengingkari apa yang telah menjadi komitmennya, maka akan lebih bijak kalau tetap bertahan di IPL sembari menunggu sampai kompetisi benar-benar disatukan kembali pada 2015 mendatang.

Sudah dilegalkannya ISL oleh Joint Commitee PSSI pun menurut Sumi bukan alasan untuk seenaknya hijrah dari IPL.

“Itu sudah menjadi sebuah konsekuensi salah langkah sejak awal. Bila langkah tersebut terus dilanjutkan, saya khawatir Persiba akan dicap sebagai tim yang penuh keplinplanan,” tandasnya.

Terlebih lagi jika langkah hengkang juara Divisi Utama musim 2010/2011 itu dikaitkan dengan semakin menyurutnya pamor IPL dan bangkrutnya Konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI), penyandang dana IPL. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya