SOLOPOS.COM - Relawan Semut Ireng (Resi) Sragen bersama Exalos Sragen mengevakuasi ular welang dari rumah warga Dukuh Ngijo, Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen, Selasa (27/4/2021). (Istimewa/Resi Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Relawan Semut Ireng (Resi) Sragen bersama Exotic Animal Lovers Indonesia (Exalos) Sragen mengevakuasi dua ular berbisa dari rumah warga di Kecamatan Karangmalang dalam kurun waktu sepekan.

Ular berbisa pertama berjenis welang dievakuasi dari rumah warga di Dukuh Ngijo, Desa Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada Selasa (27/4/2021) lalu. Sementara ular kedua berjenis kobra Jawa atau dumung dievakuasi dari rumah warga Dukuh Gembong, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada Minggu (2/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Alhamdulillah, Insentif Ketua RT RW di Karanganyar Rp2,5 Juta Cair

Ekspedisi Mudik 2024

Keberadaan ular berbisa yang masuk ke permukiman warga itu cukup meresahkan warga sekitar. Karena khawatir ular itu memangsa unggas atau menggigit warga, warga kemudian melapor kepada relawan Resi Sragen dan Exalos Sragen.

“Ular welang kami evakuasi dengan teknik jepit menggunakan grab stick. Sementara ular kobra kami evakuasi dengan teknik giring menuju kain sarung,” terang Hariyono, anggota Resi Sragen kepada Solopos.com, Selasa (4/5/2021).

Dua ular berbisa itu untuk sementara diamankan di basecamp Exalos Sragen dan Sragen Snake Rescue. Rencananya, ular berbisa itu akan dirilis ke alam bebas atau dikembalikan ke habitatnya. Hariyono mengapresiasi warga yang memilih melaporkan adanya temuan ular itu kepada relawan daripada membunuhnya.

Sebab, membunuh ular sama halnya membunuh musuh alami dari tikus sawah yang menjadi musuh petani. Maraknya hama tikus dinilai akibat makin berkurangnya jumlah musuh alami hewan pengerat ini, terutama ular.

Edukasi ke Masyarakat

Belakangan, relawan Exalos Sragen kerap memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi itu meliputi pengenalan jenis ular, karakter dan habitatnya, praktik penanganan ular tidak berbisa dan ular berbisa hingga penanganan saat ada kasus gigitan ular. Untuk mengevakuasi ular, Exalos Sragen memperkenalkan alat seperti hook dan grab stick.

Baca Juga: Honda N7X Concept Langsung Banjir Permintaan Jual Bebas

Banyaknya kasus petani meninggal dunia karena tersengat aliran listrik dari jebakan tikus membuat para relawan Exalos Sragen prihatin. Banyaknya hama tikus itu salah satunya dipengaruhi makin berkurangnya predator hama seperti ular.

“Warga umumnya tidak bisa membedakan mana ular yang berbahaya dan tidak. Bahkan, ular yang tidak berbisa yang menjadi musuh alami dari tikus justru dibunuh oleh warga,” ujar Ketua Exalos Regional Sragen, Lanjar Purbowo, saat berbincang dengan Solopos.com belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya