SOLOPOS.COM - Tembok Benteng Keraton Kartasura, Sukoharjo, yang dijebol warga ditutup dengan seng, Rabu (27/4/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus penjebolan tembok Benteng Keraton Kartasura di Krapyak Kulon, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, yang merupakan cagar budaya dan situs cikal bakal Keraton Solo, Jawa Tengah, menuai kecaman banyak pihak. Tak terkecuali masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Warga yang tinggal di depan benteng yang dijebol, Joko Suprapto, mempertanyakan apakah pihak penjebol tidak merasakan sesuatu yang aneh saat melakukan penjebolan tembok Keraton Kartasura. Sepengetahuannya, banyak warga yang sering terjatuh tiba-tiba saat membersihkan benteng tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Di sini [kawasan benteng] bisa dibilang wingit [angker], biasanya setiap tahun saat pembersihan ada warga yang tiba-tiba terjatuh, atau terpeleset. Kok yang njebol ini malah tidak kenapa-kenapa,” katanya, Rabu (27/4/2022), di sekitar Benteng Keraton Kartasura

Joko juga menyebut karena sering terjadi beberapa hal mistis, warga justru enggan melakukan pembersihan di sekitar tembok benteng Keraton Kartasura. Dia mengatakan pernah mencoba mengambil batu-bata pada tembok itu namun pada malam harinya dia merasa ada kejanggalan dalam tubuhnya.

Kula pun nate mendet batu bata niku, bar niku kula adem panas. Jam setunggal nika mpun langsung kula balekne. [Saya juga pernah mencoba mengambil batu-bata disana, malamnya saya meriang. Kemudian pukul 01.00 WIB saya kembalikan lagi ke tempat semula],” terangnya.

Baca juga: Siapa Sedah Mirah yang Makamnya di Keraton Kartasura Dikeramatkan?

Diberitakan sebelumnya, pemilik tanah di sekitar tembok bekas Benteng Keraton Kartasura yang dijebol, Burhanudin, 45, mengaku tidak tahu bangunan itu berstatus sebagai Benda Cagar Budaya (BCB). Dia menyebut niatnya hanya ingin membersihkan semak-semak di sekitar pagar tembok tersebut.

Di Luar Tembok Benteng

Dia pun kemudian menjebol tembok untuk membuat akses masuk. Selain itu dia juga meratakan tanah yang berada di tengahnya. Sebab tanah di kawasan itu tidak landai. Dia mengatakan membeli tanah seluas 682 m2 itu dengan harga Rp800 juta tapi belum lunas.

“Kemarin kan kaya alas [hutan] itu jadi [bagian tengah] saya ratakan. Saat ini dihentikan belum tahu sampai kapan masih menunggu [keputusan dari pihak berwenang],” jelasnya saat diwawancarai wartawan di lokasi tembok yang dijebol, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Geger Benteng Keraton Kartasura Dijebol, Ini Aturan Soal Cagar Budaya

Burhanudin menyatakan tak tahu jika lokasi tersebut masuk dalam cagar budaya. Menurutnya, patok tanah yang dibelinya itu berada di luar tembok benteng.
Pria asal Sraten, Gatak, Sukoharjo, itu mengaku pemilik tanah sebelumnya berasal dari Lampung dan tidak tahu menahu jika lokasi tersebut menjadi cagar budaya.

“Itu kan masuk luas tanahnya SHM [Sertifikat Hak Milik], terus IKA [patok] nya ada di luar tembok itu. Saya tidak tahu [kalau tembok itu cagar budaya] kalau ada kan [harusnya] ada tulisannya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya