SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati mumi Mamasa di Pameran Kampung Purba di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (17/9/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Untuk lebih mendekatkan pengetahuan peradaban manusia kepada masyarakat, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaataan Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Pameran Kampung Purba.

Pameran perdana benda-benda purbakala di luar museum ini digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar pada 12-24 September 2022 dan dibuka secara resmi pada Sabtu (17/9/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pameran ini salah satu metode dalam pembelajaran bagi generasi muda. Di mana sebelum ini kurang menarik siswa untuk datang ke museum. Ini perdana. Harapannya pameran ini bisa membantu siswa agar lebih banyak belajar lagi tentang jejak peradaban manusia,” ujar Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat Kemendikbud, Muhammad Adlin Sila, di sela acara pembukaan pameran.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak siswa sekolah dan masyarakat umum untuk melihat pameran tersebut. “Ayo datang dan saksikan pameran ini. Benda-benda nya banyak dari seluruh museum purbakala di Indonesia dan yang mungkin belum tentu ada lagi tahun depan di sini,” ajaknya.

Baca Juga: Memotret Geliat Pariwisata dan Prospek Bisnis Penginapan di Sragen

Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS), Iskandar Mulia Siregar, mengatakan pameran tersebut menampilkan benda-benda masterpiece atau peninggalan yang sangat bernilai. Benda-benda itu dari BPSMP, Museum Geologi Bandung, Balai Pelestarian Cagar Budaya seluruh Indonesia, Museum Nasional, Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY, dan Balai Konservasi Borobudur.

“Semua benda-benda di pameran ini mewakili peninggalan sejarah manusia purba di seluruh Indonesia. Pameran ini dikurasi sebagai kampung purba, di mana setiap dukuh menceritakan kehidupan di masa prasejarah. Di pameran kali ini ada 150 item benda, baik asli, replika, maupun berupa foto,” ujarnya.

Sementara itu, di antara benda yang menarik perhatian pengunjung adalah mumi Mamasa dari Sulawesi Barat. Mumi dengan pose meringkuk/jongkok ini tampak masih utuh bagian tubuhnya. Mumi tersebut ditemukan di Kabupaten Polewali Mamasa atau Polmas, Sulawesi Barat, saat banjir bandang 1995.

Baca Juga: Pameran Prasejarah Terbesar akan Digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar

Benda lain yang menjadi pusat perhatian adalah patung Manusia Flores. Dalam keterangan disebutkan bahwa Manusia Flores merupakan salah satu karya Elisabeth Daynès yang paling akhir, yang telah ia kerjakan dalam dua versi.

pameran manusia purba di De Tjolomadoe
Pengunjung mengambil gambar patung Manusia Flores di Pameran Kampung Purba di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (17/9/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Karya pertama Homo Floresiensis dilakukan pada 2007 bersama ahli paleoanthropologi Harry Widianto dan Dominique Grimaud-Hervé, yang saat ini
dipajang di Muséum National d’Histoire Naturelle, Paris, Prancis.

Sedangkan yang dipajang di De Tjolomadoe ini adalah adalah versi terakhir, yang direalisasi berdasarkan berbagai interpretasi mutakhir tentang Manusia Flores, terutama hasil penelitian Prof. Bill Jungers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya