SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SEMARANG – Sebuah rumah di Kampung Malang Banjarsari Nomor 14 RT 04/RW IX Kelurahan Dadapsari, Semarang tiba-tiba mengeluarkan hawa panas di salah satu kamar yang difungsikan untuk indekos.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut Taufik, 32, penghuni kamar indekos itu di Semarang, Senin, menceritakan dirinya dikejutkan dengan hawa panas yang tiba-tiba menyelimuti ruangan kamar yang ditempatinya dan bersumber dari lantai kamar. “Biasanya tidak seperti ini, tetapi sejak Kamis [15/11/2012] lalu mulai muncul hawa panasnya. Saya cek ternyata panasnya berasal dari lantai, salah satu keramiknya saya pegang, kadang hangat, lama-lama panas,” katanya.

Ia menduga munculnya hawa panas tersebut berasal dari gas yang keluar dari bawah kamarnya sehingga sejak kejadian itu tidak berani merokok di kamarnya karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, Taufik memutuskan pindah dari kamar indekos yang sudah ditempatinya sejak dua tahun lalu dan mengungsi ke kamar temannya yang ternyata tidak mengalami hal itu, serta melaporkannya ke pemilik indekos.

Pemilik indekos, Nihayah, 57, mengatakan dirinya menerima laporan penghuni indekos tentang kejadian tersebut sejak Kamis dan memutuskan untuk menunggu perkembangan kondisi kamar yang ditempati Taufik itu. “Saya ingin melihat apakah suhu panas berkurang atau bertambah. Ternyata masih tetap panas, bahkan Sabtu [17/11/2012] kemarin sempat panas sekali. Saya sendiri bingung karena tidak tahu melapor ke mana,” katanya.

Namun, kata Nihayah, ternyata salah satu saudaranya sudah melapor ke Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kota Semarang yang segera menerjunkan petugasnya untuk mengecek. Pada Senin (19/11/2012), sejumlah petugas dari Dinas PSDA-ESDM Kota Semarang dan Dinas ESDM Jawa Tengah mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan di salah satu kamar rumah di kawasan Petek Semarang tersebut.

Kepala Bidang SDA, Energi, dan Geologi Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Rosid Handoyo menjelaskan keluarnya hawa panas bisa disebabkan banyak faktor, yakni adanya kandungan gas alam dan instalasi kelistrikan. Namun, kata dia, setelah dilakukan pengecekan dengan membongkar keramik lantai itu ternyata ditemukan kabel listrik yang terkelupas dan dicek menggunakan “test pen” menandakan bahwa kabel itu masih beraliran listrik.

“Kami dibantu petugas Dinas ESDM Jateng sudah memeriksa dan memastikan itu (hawa panas, red.) bukan berasal dari gas. Namun, berasal dari kabel listrik yang sudah tidak terpakai dan ternyata masih aktif,” katanya. Ia menjelaskan kelembaban tanah dan air menyebabkan kabel tersebut panas dan memengaruhi bangunan di atasnya, tetapi kalau kondisi tanah sudah tidak lembab maka kabel tersebut akan kembali dingin seperti semula.

“Jadi, kesimpulannya hawa panas itu bukan karena gas, tetapi kabel yang tidak terpakai namun masih aktif. Karena itu, nanti kami akan melaporkannya ke PLN agar mengirimkan petugas untuk melakukan perbaikan,” kata Rosyid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya