SOLOPOS.COM - Denty Noviany Sari (Twitter.com)

Wanita bernama Denty Noviany Sari dipecat jadi anggota DPR.

Solopos.com, JAKARTA — Wanita bernama Denty Noviany Sari, 25, mengaku dipecat secara sepihak oleh anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura, Frans Agung Mula Putra. Terkait dengan itu, wanita yang merantau ke Jakarta tersebut kini pengangguran.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurut pengacara Denty, Jamil Burhanuddin, kliennya tersebut hidup sendiri di Jakarta. Karena merasa kasihan atas permasalahan yang sedang dihadapi Denty, Frans tidak memungut biaya untuk jasa profesionalnya.

“Dia [Denty] tidak punya pekerjaan sekarang, dia kan anak muda baru 25 tahun, anak perantauan dari Jambi. Saya tanya di sini sama siapa dia bilang sendiri. Kan kasihan, jadi saya bilang sudah saya bantu cuma-cuma,” ujar Jamil, sebagaimana dilansir Detik, Rabu (27/5/2015).

Menurut Jamil, Denty melaporkan Frans kepada pihak berwajib dengan dua persoalan. Pertama, soal pemecatannya yang dilakukan sepihak tanpa ada pemberitahuan, dan yang kedua terkait dengan dugaan pemakaian gelar doktor palsu Frans.

“Dia ini diberhentikan tapi tidak ada pemberitahuan, tidak pernah ada omongan. Tahu-tahu dia datang ke kantor di DPR, kantornya dikunci. Klien saya ini mungkin merasa tersinggung,” jelas Jamil.

Senada dengan Jamil, Denty mengaku ia pernah bekerja sebagai staf tenaga ahli (TA). Menurutnya, suatu ketika ia tidak bisa mengakses pintu masuk ruangan Frans dan gajinya sebagai pegawai DPR berhenti sejak Maret 2015.

“Saya tidak tahu dasar masalahnya apa, tiba-tiba saya dipecat. Tidak ada pemberitahuan, baik lisan maupun surat keputusan (SK),” ujar Denty sebagaimana dilansir Okezone.

Denty mengaku tidak mengerti alasan pemecatan dirinya karena tidak ada keterangan lisan maupun tertulis sebelumnya.

“Maret gaji enggak keluar. Saya cek, ternyata saya benar dipecat. Di Maret ?itu juga saya lapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan katanya pekan ini akan ada follow up-nya,” ungkap Denti.

Dari laporan Denty, muncul dugaan Frans menggunakan gelar palsu dalam kartu namanya. Penulisan gelar palsu itu diminta sendiri oleh Frans sebagai atasan Denty.

“Pak Frans sendiri yang minta kok, saya ada note-nya,” ungkap Denty.

Di sisi lain, Frans membantah dugaan gelar palsunya, sehubungan jenjang pendidikan doktor yang saat ini tengah ia lakoni di Universitas Satyagama.

“Pada faktanya saya sekarang menempuh pendidikan doktor di Universitas Satyagama, yang tinggal tiga tahapan lagi. Artinya pemalsuan secara formil tidak terpenuhi karena saya sedang menempuh pendidikan doktor di universitas bersangkutan,” kata Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya