SOLOPOS.COM - Marilyn Monroe

Marilyn Monroe

Pada Maret 1951, Monroe tampil sebagai pembawa acara dalam penganugerahan Ke-23 Academy Awards, berlajut pada 1952 dengan tampil sebagai gambar sampul Majalah Look. Pada Maret 1953,Monroe mulai menghadapi skandal yang pertama, terkait pose telanjangnya di kalender yang diambil fotografer Tom Kelley pada 1949.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Di tengah spekulasi pers yang menyebar luas, pihak studio berupaya meredam berita itu.

Namun Monroe malah memilih melakukan wawancara langsung dan mengakui telah berpose dalam foto-foto itu. Ditekankannya, alasannya untuk melakukan pemotretan telanjang itu demi mendapatkan uang untuk membayar sewa apartemennya.

Di luar dugaan, keterusterangan Monroe itu malah mengundang simpati. Publik tak lagi memandangnay sebagai aktris tak bermoral, melainkan sebagai aktris yang harus berjuang keras.

Karier Monroe terus menanjak. Pada April 1952, dia membuat penampilan pertama di sampul majalah Life. Kisah masa kecil Monroe di-blow up dan digambarkan sebagai kisah yang simpatik.

Publikasi kisah kehidupannya ditutup pada edisi Mei 1952, dengan menampilkan fotonya yang tersenyum lebar dalam rubrik True Story. Di sampingnya terdapat kutipan, “Apakah aku kelihatan gembira? Harus! Karena aku bukan anak yang diinginkan siapa pun. Seorang gadis kesepian dengan sebuah mimpi, yang terbangun untuk meraih impian itu. Saya Marilyn Monroe. Baca kisah Cinderella saya.”

Pada saat yang sama, kisah asmaranya dengan pemain baseball Joe DiMaggio, dimulai. Sebuah foto DiMaggio yang mengunjunginya di studio Century Fox 20, dicetak di koran-koran di seluruh Amerika.

Perhatian besar mulai diraup Monroe. Tak hanya itu, empat film yang dibintanginya mulai dirilis pada awal 1952.

Penampilannya di Clash by Night yang dirilis pada Juni 1952, mendapat animo besar dari penonton.Para kritikus film juga memberinya tanggapan positif.

Hal itu diikuti rilis dua film yang dibintanginya, komedi We’re Not Married! dan drama Don’t Bother to Knock. Saat itu, kritikus mulai berkomentar mengenai eksploitasi penampilan seksualMonroe, yang dengan berani mengenakan pakaian renang secara utuh dalam beberapa adegan film.

Disusul Niagara, saat Monroe berperan sebagai perempuan cantik licik yang membunuh suaminya. Eksploitasi tubuh dan sensualitas Monroe semakin kentara dalam film ini. (Bersambung Bagian VIII)

Dari berbagai sumber

Bagian VI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya