SOLOPOS.COM - Marilyn Monroe (kanan) dan Joe DiMaggio menjadi cover majalah setelah pernikahan mereka. (coverupas.com)

Marilyn Monroe (kanan) dan Joe DiMaggio menjadi cover majalah setelah pernikahan mereka. (coverupas.com)

“Penyakit” Monroe yang selalu demam panggung saat hendak syuting, mulai menimbulkan masalah. Dia semakin sering berada terlalu lama di ruang ganti dan hampir selalu terlambat di lokasi syuting.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Menyadari masalah itu, Russel bertekad membantunya dan mereka tampil berdua di Los Angeles untuk membuat cap tangan dan kaki di semen di halaman depan Teater China Grauman. Akhirnya, film itu menangguk sukses dan meraup pemasukan lebih dari dua kali lipat biaya produksinya.

Popularitas Monroe terus menanjak dan stigmanya sebagai “si pirang bodoh” dalam karakter film mulai terbentuk. Dimulai dari film komedi How to Marry a Millionaire, publik mulai mengidolakan gaya dan daya tarik Monroe. Produser dan penulis skenario Nunnally Johnson, mengatakan bahwa di film itu penonton mulai “suka Marilyn apa adanya”. “Tak hanya gambar dirinya, tapi juga daya tariknya,” tutur Johnson.

Pada 1953 dan 1954, Monroe terdaftar dalam polling tahunan Quigley, 10 Bintang Top Pencetak Uang. Selama waktu itu, Monroe mengungkapkan ambisi aktingnya kepada New York Times. “Aku ingin tumbuh, berkembang, dan memainkan bagian yang dramatis serius. Pelatih dramat saya, Natasha Lytess, memberitahu semua orang bahwa saya memiliki jiwa besar, tapi sejauh ini tidak ada yang tertarik terhadap hal itu,” paparnya merujuk pandangan orang yang mulai menjatuhkan stereotype “bom seks” terhadap dirinya.

Pada 14 Januari 1954, Monroe menikah dengan Joe DiMaggio, disusul perjalanan bulan madu sekaligus bisnis ke Jepang, yang sebelumnya telah diatur DiMaggio. Waktu dua pekan yang seharusnya berisi bulan madu romantis mereka, nyatanya diisi Monroe dengan hanya menunggu, dan terus menunggu DiMaggio menyelesaikan bisnisnya.

Namun Monroe mengaku tak menyesalinya. Kepada reporter yang mewawancarainya, Monroe mengatakan, “Pernikahan kini menjadi karier utamaku mulai dari sekarang.”

Akhirnya, selama tiga hari dari periode bulan madu mereka, Monroe pergi sendiri ke Korea untuk menghibur 13.000 marinir Amerika. Di kemudian hari, dia mengaku pengalaman di Korea telah membantunya mengatasi rasa takut tampil di depan orang banyak. (Bersambung Bagian X)

Dari berbagai sumber

Bagian VIII

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya