SOLOPOS.COM - Warag menunjukkan jejak satwa diduga macan tutul di jalur evakuasi pengungsi merapi di Cangkringan, Sleman, DIY, Senin (23/11/2020). (harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, SLEMAN -- Jejak hewan yang diduga macan tutul ditemukan di jalur evakuasi pengungsi erupsi Gunung Merapi, Jumat (20/11/2020). Jejak tersebut dijumpai di jalur Suruh-Singlar, dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY. Jejak satwa terlihat lumayan jelas di beton yang belum kering.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Glagaharjo Kopral Satu (Koptu) Eko Widodo mengatakan pada Jumat (20/11/2020) pagi sejumlah warga menuju ke arah jalur evakuasi tersebut. Rumah Koptu Eko berada tidak jauh dari ditemukannya jejak satwa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Berawal dari kecurigaan, saya kejar, ternyata mereka [warga] melihat jejak satwa yang diduga macan tutul tersebut," ujar Eko Widodo saat dikonfirmasi di jalur evakuasi Suruh- Singlar, dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Senin (23/11/2020).

Ini Delapan Fitur Keren di Aplikasi Go-Sukses Buatan Wonogiri Beserta Biaya Penggunaannya

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pantauan Harian Jogja pada Senin, jejak satwa yang belum bisa dipastikan apakah macan atau satwa lainnya tersebut memang menempel di beton jalur evakuasi yang belum mengeras.

Ukuran jejak ada yang besar ada juga yang kecil. Diperkirakan satwa melintas ketika beton jalur evakuasi belum kering betul sehingga tapak kaki satwa tersebut terlihat dengan jelas.

Eko menceritakan pada 2018 silam dirinya dan warga bersama Resort Taman Nasional Gunung Merapi wilayah Cangkringan memang pernah melakukan pengecekan. Pengecekan dilakukan pasca erupsi freatik Gunung Merapi pada 2018 silam.

Wisata ke Bromo Bareng Bupati Brebes, 10 Pejabat Kena Covid-19

Tidak Terkait Aktivitas Merapi

"Kami juga menggali informasi dari beberapa warga yang melaksanakan aktivitas di sekitar sini [tempat ditemukannya jejak satwa]. Ada yang melihat. Katanya memang macan jenis tutul. Tapi, keberadaannya macan tutul tersebut sampai sekarang hanya dari keterangan warga, untuk visualnya sendiri belum ada sampai sekarang," terangnya.

Eko menegaskan jejak satwa diduga macan tutul yang terdapat di jalur evakuasi Suruh-Singlar itu tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Merapi yang saat ini berada dalam status siaga level tiga.

"Memang di sini perlintasan dari satwa itu. Bukan karena aktivitas Merapi naik terus hewan dari atas turun, itu tidak benar. Memang habitatnya dari dulu sekitar sini dan ini perlintasan mereka. Untuk warga pun tidak terganggu, satwa juga tidak terganggu. Sudah saling tahu kebutuhan masing-masing," jelas dia.

Duh..Angka Kematian Ibu Hamil di Sukoharjo Melonjak

Berdasarkan perkiraan Koptu Eko berdasarkan jejak tersebut, jumlah satwa yang melintasi jalur evakuasi di jalur evakuasi Suruh- Singlar, Cangkringan, Sleman, pada Jumat sebanyak dua sampai tiga satwa.

"Yang dewasa itu ada satu karena jejaknya paling dominan, ada juga yang kecil. Di sela-sela antara jejak hewan yang besar dan kecil juga ada tapak kaki satwa yang masih remaja," terang Eko.

Sampai saat ini tidak ada warga Glagaharjo yang melaporkan soal hewan ternaknya menjadi korban dimakan satwa lain. "Setahu saya untuk sejenis macan tutul itu favoritnya landak dan musang, kalau di atas itu tupai," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya