SOLOPOS.COM - Ilustrasi harimau Benggala (nepal-kathmandu.com)

Harimau Benggala (nepal-kathmandu.com)

KATHMANDU – Nepal memulai operasi sensus harimau hari Selasa (5/2/2013) untuk memastikan jumlah binatang buas langka yang masih ada di kawasan taman nasional negeri di lereng pegunungan Himalaya itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sensus ini sangat penting dalam rangka penyusunan strategi untuk meningkatkan jumlah harimau Benggala di Nepal, yang ditargetkan terwujud pada 2022. Saat ini di Nepal diketahui ada 176 ekor harimau tersebut, yang terus terancam oleh perburuan liar serta hilangnya habitat akibat perambahan oleh manusia. Sensus akan berlangsung di sejumlah taman nasional di Nepal selatan, yang berbatasan dengan India. Pihak India juga akan menggelar sensus serupa di wilayah mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

“Penghitungan secara simultan akan membantu mencegah penghitungan ganda harimau yang biasa berkeliaran melintasi perbatasan, karena pergerakan harimau akan dipantau oleh kamera di kedua sisi perbatasan,” terang Maheshwar Dhakal, ahli lingkungan National Parks and Wildlife Conservation Department Nepal. “Dengan cara ini penghitungan akan mendekati sempurna,” katanya.

Dhakal menyebut para teknisi akan memasang kamera otomatis di sepanjang jalur perlintasan harimau. Kamera itu secara otomatis akan bekerja jika ada harimau yang melewatinya. Ribuan harimau dulunya berkuasa di hutan-hutan wilayah India, Nepal dan Bangladesh. Namun belakangan jumlah mereka berkurang drastis menjadi sekitar 3.000-an ekor. Salah satu tantangan besar pelestarian harimau adalah tinggnya permintaan organ tubuh kucing besar ini yang digunakan dalam pengobatan tradisional China.

Tahun 2010 Nepal mengumumkan komitmen untuk meningkatkan jumlah harimau di alam liar pada 2022 dengan meningkatkan upaya konservasi. “Sebagai bagian dari komitmen itu kami akan menambah jumlah harimau menjadi 250 ekor dalam waktu delapan tahun,” tegas Dhakal. “Pencapaiannya akan mungkin jika kami bisa mengontrol perburuan liar, melindungi habitan dan melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya