SOLOPOS.COM - Antrean tabung gas dalam operasi pasar di Kecamatan Mantrijeron Jogja, Selasa (18/10/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman berharap agar penjualan gas bersubsidi sesuai ketetapan harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung

Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman berharap agar penjualan gas bersubsidi sesuai ketetapan harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung. Dinas saat ini mempertimbangkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) untuk memantau aturan tersebut.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani mengimbau agar para penjual gas 3kg memerhatikan ketentuan HET yang berlaku di DIY. Hal itu dilakukan agar selisih HET dan harga gas 3kg tidak terpaut jauh.

Meski begitu, Endah mengakui penerapan penjualan gas sesuai HET sulit dilakukan karena selama ini tidak ada pengendalian secara tegas. Termasuk pemberian sanksi bagi pelanggar.

“Ini sifatnya hanya imbauan, tanpa penekanan agar dilaksanakan. Sebab belum ada sanksi yang tegas untuk menindak pelanggar HET,” kata Endah kepada Harianjogja.com, Senin (11/9/2017).

Selama ini, harga eceran gas bersubsidi di kalangan pengecer bervariasi. Jika HET yang ditetapkan Pemda DIY Rp15.500 per tabung, maka di pasaran harga gas melon tersebut dijual antara Rp19.000 hingga Rp20.000 pertabung. Kondisi tersebut menyebabkan selisih HET terpaut antara Rp3.500 hingga Rp4.000 per tabung. Harga tersebut belum termasuk bila terjadi kekurangan pasokan gas di suatu wilayah.

Endah mengatakan, saat ini Disperindag berencana membentuk Satgas Monitoring Elpiji 3Kg untuk memantau penjualan gas agar sesuai HET. Satgas tersebut akan dibentuk dengan memaksimalkan peran PPNS (Penyidik PNS) untuk mengawal aturan HET. “Kami sedang rencanakan dan mengkaji kemungkinan membentuk Satgas ini,” katanya.

Selain rencana pembentukan Satgas, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas untuk mengevaluasi jumlah pangkalan gas elpiji 3kg di Sleman.

Apakah perlu ada penambahan atau cukup dengan kondisi saat ini. Tahun 2016, jumlah pangkalan tercatat 1.611 pangkalan. “Saat ini tercatat jumlah pangkalan di Sleman 1.637 pangkalan dan 17 agen. Itu data per Agustus 2017,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya