SOLOPOS.COM - Master teh asal Sragen, Heru Purwanto (kanan), memanasi dauh teh dengan menggunakan rotary drier setelah melakukan proses kalibrasi teh dalam kegiatan SCF #7 di halaman Setda Sragen, Sabtu (14/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Master teh asal Sragen, Heru Purwanto, mengklaim menemukan racikan teh yang pas untuk lidah wong Sragen. Racikan itu menggunakan teh lokal hijau dengan kode cha chui JTF.

Teh tersebut memiliki cita rasa sepet, sedikit pahit, sedap, wangi, dan segar dengan warna teh yang bening. Teh khas Sragen itu dipilih langsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, teh khas Bumi Sukowati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Teh ini bisa dinikmati atau dipesan di stan teh Oboy dan teh Japa di Sragen Createa Festival (SCF) #7 yang dihelat di Jl. Ade Irma Suryani, Sragen, sampai Minggu (15/5/2022) besok.

Solopos.com mencoba menikmati teh racikan Heru tersebut saat berbicang dengannya, Sabtu (14/5/2022) siang. Saat diteguk, teh itu memang terasa segar saat dinikmati dengan es. Cita rasa tehnya akan lebih terasa bisa diknimati tanpa gula. Teh racikan Heru itu memang berbeda rasanya dengan teh racikan lain.

“Sepanjang Jumat (13/5/2022), teh khas Sragen ini sudah habis dipesan sampai 90-an liter atau setara dengan 360 cup,” kata Heru.

Baca Juga: Bupati Yuni Ingin Sragen Punya Teh Khas Bumi Sukowati, Caranya?

Pada Sabtu itu, Heru yang tinggal di Srimulyo, Gondang, Sragen, itu mengedukasi pelajar dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mengenal teh lebih dekat. Mulai dari sejarah sampai teknik menyedu teh yang benar. Pelatihan menyeduh teh itu bernama tea class. Umumnya orang harus mengeluarkan duit hingga jutaan rupiah untuk bisa ikut tea class. Tapi di SCF #7, pengunjung bisa mengikutinya secara cuma-cuma. Bahkan Heru memberikan sertifikat tanda sudah mengikuti kelas.

Heru mengaku spesialisasinya adalah meracik teh sehingga tidak sempat memikirkan produksi alat. Heru menjadi master teh dengan melewati proses yang panjang.

Ia sempat berguru kepada seorang dealer teh Indonesia di Thailand yang bernama Ong Santosa pada 2008 lalu di Kebun Candiloka, Jamus. Dia mengatakan dealer teh itu adalah orang yang bertugas membawa teh ke sejumlah negara. Tugasnya menyosialisasikan teh Indonesia, seperti ke Mongolia, Tiongkok, dan seterusnya.

Baca Juga: Sragen Punya Master Teh yang Bisa Bikin Racikan Seharga Rp250 Juta/kg

Teh khas Sragen racikan Heru sempat dicoba seorang taster asal Ngawi, Jatim, Triyas Kristianto. Ia mengaku ada yang beda di racikan teh khas Sragen milik Heru dengan teh pabrikan.

“Teh racikan itu setelah diseduh bisa bertahan 2-3 hari tanpa dimasukan ke kulkas dan tetap segar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya