Solopos.com, KLATEN — Aksi heroik dilakukan seorang santri dengan memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Munawwir Ndlajo, Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Rabu (17/8/2022). Santri bersarung itu spontanitas memanjat tiang bendera dari bambu lantaran tali pengait bendera terlepas saat upacara berlangsung.
Upacara bendera digelar Rabu pukul 07.00 WIB. Upacara diikuti 150 orang terdiri dari santri putra dan putri serta warga sekitar Ponpes. Upacara dipimpin pengasuh pondok. Sesuai ciri khasnya, para santri mengikuti upacara mengenakan sarung, baju koko, serta kopiah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Semula, upacara berjalan lancar hingga bendera Merah-Putih akan dikibarkan. Saat bendera akan dibentangkan, tiba-tiba tali pengait terlepas dari tiang bendera berbahan bambu. Seorang santri bernama M. Syaiful Amri yang mengikuti upacara pada barisan depan spontanitas mendekati tiang bendera.
Dia mengambil tali pengait yang terjatuh. Sambil menggigit tali pengait itu, Syaiful memanjat tiang bendera setinggi 15 meter dengan masih mengenakan sarung dan kopiah. Seperti tak ada hambatan, Syaiful berhasil memasang kembali tali mengait di puncak tiang bendera. Setelah itu, upacara berlanjut dengan pengibaran bendera diiring lagu Indonesia Raya.
Ketua Ponpes Al-Munawwir Ndlajo, Mu’arif Salam, menjelaskan M. Syaiful Amri berasal dari Ungaran, Kabupaten Semarang. Selama tujuh tahun ini dia menjadi santri Ponpes Al-Munawwir Ndlajo. Syaiful kerap dipercaya menjadi ustaz cadangan, menggantikan ustaz mengasuh santri ketika berhalangan hadir.
Baca Juga: HUT RI, Ada Upacara di Bawah Permukaan Air di Umbul Ponggok Klaten
“Dari kami, khususnya pengasuh pondok mengapresiasi sikap spontanitas dari M. Syaiful Amri. Secara tidak langsung ini menunjukkan jiwa patriotisme dan nasionalisme tumbuh di antara santri,” kata Mu’arif Salam saat dikonfirmasi Kamis (18/8/2022) siang.
Salam menjelaskan selama ini semangat nasionalisme terus ditanamkan kepada santri. Dua kali dalam setahun, Ponpes menggelar upacara bendera, yakni saat HUT Kemerdekaan RI dan peringatan Hari Santri.
“Upacara kemarin itu upacara perdana setelah dua tahun ditiadakan,” kata Salam.
Rutinitas lainnya untuk menanamkan semangat nasionalisme yakni selawatan dengan menyanyikan lagu kebangsaan.
Baca Juga: Pemkab Klaten Tak Gelar Karnaval saat HUT RI, Ini Gantinya
“Kalau di Klaten itu ada tradisi malam tirakatan. Saat tirakatan, santri biasanya selawatan dengan lagu-lagu kebangsaan. Jadi, santri selawat dengan lagu kebangsaan diiringi hadrah,” kata Salam.
Ponpes Al-Munawwir Ndlajo berdiri pada 2008 dan Ponpes itu secara resmi tercatat di Kementerian Agama (Kemenag) pada 2013. Saat ini, ada sekitar 80 santri putra dan putri yang mondok di Ponpes Al-Munawwir Ndlajo.
Selain itu, ada 50 santri kalong atau santri yang ikut belajar dan mengaji tetapi tidak tinggal di pesantren. Sebanyak 50 orang itu merupakan warga sekitar pondok.
Aksi seorang santri memanjat tiang bendera dari bambu itu viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @almunawwirndlajo, Rabu petang.
Baca Juga: Byur! Peserta Lomba Meniti Bambu di Kalijaran Klaten Tercebur di Sungai
Unggahan berupa video itu menunjukkan seorang santri bersarung berada di puncak tiang bendera dari bambu. Dia terlihat memasukkan tali yang terlepas ke pengait di ujung tiang. Sementara, petugas upacara berada pada posisi membentangkan bendera. Santri lainnya yang mengikuti upacara menyaksikan aksi seorang santri itu dari barisan masing-masing.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
