SOLOPOS.COM - Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya berbicara dalam diskusi BUMN Maketeers Club Solo di The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/2/2013) bertema Pos Indonesia: Moving Towards To Network Company. 9JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya berbicara dalam diskusi BUMN Maketeers Club Solo di The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/2/2013) bertema Pos Indonesia: Moving Towards To Network Company. 9JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya berbicara dalam diskusi BUMN Maketeers Club Solo di The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/2/2013) bertema Pos Indonesia: Moving Towards To Network Company. 9JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO — Pakar pemasaran, Hermawan Kertajaya, menilai potensi pasar dari kalangan menengah ke bawah dinilai paling kuat, bahkan paling loyal. Hanya saja, mayoritas pengusaha saat ini lebih memilih dan rebutan di pasar menengah ke atas, dan minim garap sektor bawah atau mikro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hanya pengusaha yang jeli saja yang mau masuk ke pasar menengah ke bawah. Padahal, potensi pasarnya sangat besar mungkin mencapai 70%,” kata Hermawan, di sela-sela forum BUMN Marketeers Club yang mengangkat tema Pos Indonesia: Moving Towards To Network Company, yang diselenggarakan di The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/2/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Pendapat Hermawan ini merujuk teori fortune at the bottom of pyramide. Ibarat piramida itu sebuah pondasi, jika pondasi di bawah itu lemah maka yang di atas juga siap-siap runtuh. “Untuk memperkuat yang di bawah ini maka harus diberdayakan. Bank misalnya mau memberikan kredit meskipun tanpa jaminan. Kemudian perkenalkan dengan lifestyle.” Hermawan mencontohkan hal-hal yang sudah dilakukan oleh Unilever, dengan membuat bermacam-macam produk lifestyle dengan kemasan sachet.

“Jadi, untuk garap pasar ini harus pakai strategi sachet. Beri harga yang lebih murah, internet misalnya tadinya hanya ada langganan bulanan sekarang beri langganan harian. Jangan anggap pasar bawah ini hanya untuk charity saja, tapi juga bisa menguntungkan,” tegasnya.

Hermawan juga memberikan apresiasinya terhadap PT Pos Indonesia, sebagai satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang logistik yang mempunyai jaringan sampai ke pelosok-pelosok. “Dalam waktu dekat saya diminta memfasilitasi kerja sama PT Pos dengan pesantren-pesantren. Program ini akan sangat luar biasa karena orang di pesantren nanti bisa jadi agen pos.”

Pada kesempatan yang sama, Kepala Area Ritel & Properti PT Pos Indonesia Wilayah Jateng-DIY, Hari Purnama, menyampaikan upaya memperkuat layanan di tingkat bawah sudah dilakukan PT Pos dengan membuka layanan keuangan, pos pay. Selain berkirim surat, saat ini masyarakat bisa membayar tagihan-tagihan di kantor pos. “Bisa tagihan listrik, telpon, bayar kredit hingga isi pulsa. Bahkan sektor pos pay ini sekarang mampu memberikan kontribusi terbesar kedua setelah jasa surat dan parsel.”

Selain memperkuat segmen ini, Hari juga menyampaikan PT Pos Indonesia kini akan menggairahkan bisnis surat menyurat, dengan menggandeng korporat. “Yang akan kami garap untuk sector surat menyurat adalah dari korporat. Saat ini kontribusinya baru 30%, akan kami genjot hingga 80%.” Di bidang logistik, lanjut dia, PT Pos sedang menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan Merpati Airline untuk pengiriman logistik ke Indonesia Timur. “PT Pos mencoba membuat terobosan ini untuk mengurai hambatan pengiriman logistik yang banyak terjadi di Makassar,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya