SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Henry Yosodiningrat (56), pengacara mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji, Rabu (2/6/2010) mencalonkan diri menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta.
Kuncinya di pencegahan. Jika hanya memberantas saja, itu seperti membasmi alang-alang di lahan subur.

Henry adalah bakal calon ke-20 yang telah melengkapi seluruh dokumen yang disyaratkan Pansel KPK. Berbicara mengenai motivasi, Henry mengaku hendak memberantas praktik korupsi di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Henry menargetkan pada 2020, Indonesia bersih dari praktik korupsi. “Kuncinya di pencegahan. Jika hanya memberantas saja, itu seperti membasmi alang-alang di lahan subur,” ujarnya kepada para wartawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Henry juga menekankan soal perlunya sistem yang membatasi peluang praktik korupsi di Indonesia. Salah satu caranya, kata Henry, adalah membenahi perangkat peraturan perundang-undangan yang berpotensi membuka peluang korupsi di Indonesia. Sayangnya, Henry tidak merinci peraturan dan perundang-undangan yang dimaksud.

Pada kesempatan tersebut, Henry sempat memaparkan sisi negatif KPK. “Selama ini, KPK kadang-kadang masih melakukan hal-hal yang overacting. Misalnya, memasuki ruang kerja Ketua MA, padahal ketua MA bukan tersangka. Kita memang harus keras, tapi tidak boleh melanggar asas hukum lainnya,” kata Henry, yang mengaku tidak pernah membela kasus yang ditangani KPK.

Ditanya, apakah dirinya sudah siap kehilangan pendapatan, Henry menjawab, “Sudah siap. Saya sudah siap tempur. Dengan memilih pekerjaan ini, saya sudah berkorban.”

Henry enggan menyebut berapa pendapatannya sebulan. Namun, dikatakan Henry, setiap bulan dirinya harus membayar sewa kantor Rp 50 juta dan gaji karyawan Rp 75 juta.

Soal banyaknya pengacara dan pensiunan yang turut berlomba-lomba mendaftarkan diri, Henry mengaku dirinya berbeda. “Jangan samakan saya dengan pensiunan atau pengacara yang sudah tidak laku” sindirnya.

Henry menambahkan, dirinya hendak menorehkan tinta emas di bidang pemberantasan korupsi di Indonesia.

kcm/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya