SOLOPOS.COM - Kapolsek Gondang AKP Kabar Bandiyanto (tengah) menyerahkan jenazah yang ditemukan di pinggir sungai Dukuh Tlogojati RT 016, Desa Plosorejo, Gondang, Sragen, kepada keluarganya, Sabtu (16/11/2019). (Istimewa/Polsek Gondang)

Solopos.com, SRAGEN -- Seorang warga di Dukuh Tlogojati RT 016, Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Sragen, Karmo Sutar, 60, kaget bukan kepalang saat mendapati sesosok orang tergantung di pohon serut pinggir sungai setempat, Sabtu (16/11/2019).

Apalagi pria yang sudah jadi mayat itu tak lain adalah tetangganya sendiri yang bernama Gampang Setyo Budi, 30. Saat itu, Karmo sedang berjalan untuk mencari air.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolsek Gondang AKP Kabar Bandiyanto mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat dihubungi Solopos.com, Sabtu siang, menyampaikan penemuan mayat itu terjadi pada pukul 09.30 WIB.

Adik Jan Ethes Namanya La Lembah Manah, Apa Artinya?

“Karmo kaget saat tiba-tiba melihat seseorang tergantung di akar pohon serut berukuran besar di pinggir sungai. Karmo mendatangi orang itu untuk memastikan kondisinya,” jelas Kabar.

Saat ditemukan, mayat pria itu mengenakan baju hitam, celana pendek, rambut dikuncir, dan ada tali senar warna biru melilit di lehernya. Karmo kemudian melapor ke Kadus Kedawung Widodo, 37, yang kemudian diteruskan ke Polsek Gondang.

Kabar mengatakan polisi bersama tim sukarelawan SAR dan PMI mengevakuasi jasad itu dari pinggir sungai dan membawanya ke rumah duka. Jarak lokasi kejadian dengan rumah duka cukup jauh.

Jambret HP Milik Syahrini, Warga Solo Ditangkap Polisi Boyolali

Tim medis Puskesmas Gondang dan tim identifikasi Polres Sragen didampingi Polsek Gondang lalu memeriksa fisik korban.

“Korban meninggal diduga bunuh diri. Tim pemeriksa tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Saat ditemukan dalam kondisi lidah tergigit, keluar kotoran, keluar air mani, tangan dan kaki kaku. Korban diduga meninggal sudah lebih dari 24 jam,” ujarnya.

Kabar menyampaikan pada Kamis (14/11/2019) Gampang sempat minta tali senar kepada neneknya dengan alasan untuk mengikat biji kelapa. Hal itulah yang menguatkan dugaan Gampang bunuh diri.

Keluarga Gampang menerima bahwa kejadian itu sebagai takdir. Serah terima jenazah disaksikan Camat Gondang dan perangkat desa setempat. Kemudian jenazah dimakamkan dengan prosesi adat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya