SOLOPOS.COM - Staf medis merawat pasien yang terjangkit virus Corona, di Central Hospital di Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020) menurut foto yang diunggah di media sosial. (Antara/Reuters)

Solopos.com, WUHAN — Virus corona yang berasal dari Wuhan, China, menjadi momok bagi sejumlah orang di berbagai belahan dunia. Virus yang mulai merebak akhir 2019 ini telah membunuh 106 orang di dunia.

Di balik keganasan penyakit tersebut, ada cerita mengharukan dari tenaga medis yang merawat pasien virus corona di China. Tenaga medis terus berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan pasien yang terus bertambah setiap waktu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waspada! Calo dan Joki Tes CPNS

Lantaran harus berpacu dengan waktu untuk merawat pasien virus corona, tim medis sampai tidak berkesempatan memikirkan kondisi kondisi fisiknya masing-masing. Dilansir dari The Washington Post, Sabtu (25/1/2020), para tenaga medis ini bahkan harus menggunakan popok untuk orang dewasa. Sebab, mereka terlalu sibuk merawat pasien sehingga tak mempunyai banyak waktu ke toilet.

Selain itu, mereka mengenakan popok agar baju pelindung yang dikenakan tidak robek atau rusak jika harus dilepas berkali-kali untuk ke toilet. Apalagi mengingat persediaan baju pelindung semakin menipis. Jika baju pelindung yang mereka gunakan robek, risiko terkena virus corona semakin tinggi.

Diluncurkan 14 Februari, Ini Harga Samsung Galaxy Galaxy Z Flip

Tak hanya baju pelindung, mereka mengklaim persediaan masker, sarung tangan karet, tenaga perawat, dan dokter semakin berkurang akibat membeludaknya pasien virus corona.

Seorang dokter yang tak disebutkan namanya mengaku frustrasi menangani pasien virus corona. Ia justru berharap dipecat dari pekerjaannya.

Ratusan Pohon Terdampak Flyover Purwosari Solo Ditanam Kembali 4 Bulan Lagi

“Saya tidak ingin melakukan pekerjaan ini lagi. Pecat saja aku! Singkirkan saya, kirim saya kembali ke rumah,” ucapnya.

Dokter tersebut juga mengeluh telah bekerja selama empat shift secara bergantian dengan rekannya. “Tidak kah saya ingin pulang untuk merayakan tahun baru? Bukankah kita juga ingin hidup?” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya