SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran lalu, Jon Koplo yang ikut budenya di Sukoharjo karena kuliah di Solo itu pulang ke Semarang untuk sungkem dengan ibunya, Lady Cempluk. Namanya juga cah enom, sehabis sungkeman ia ingin klinong-klinong menikmati indahnya Kota Semarang bersama Tom Gembus, teman lamanya.

“Bu, Koplo mau jalan-jalan sama Tom Gembus ya?” pamit Koplo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, tapi hati-hati, Plo. Di sini jalannya ramai. Jangan lupa bawa helm!” pesan ibunya.

Karena masih asyik ngobrol dengan Tom Gembus yang nyetir di depan, Jon Koplo cuma menenteng helmnya dan belum memakainya meski motor sudah berangkat pelan.

Rame ya Mbus, Semarang. Sante wae nek nu, karo ndelok-ndelok,” ucap Jon Koplo yang dijawab dengan anggukan oleh Gembus.

Ketika mereka melintasi pos polisi, tiba-tiba mak priiitttt…! Seorang polisi mencegat mereka.

Lhadalah, Plo, Ngapa dikon mandheg Pak Polisi ki?” ucap Tom Gembus heran karena merasa tidak melanggar lalu lintas.

“Mas, Helmnya dibuang saja kalau nggak dipakai! Coba lihat surat-suratnya!” perintah Pak Polisi. Jon Koplo pun njenggirat kaget. Ia baru sadar kalau sedari tadi belum memakai helm.

Tak kalah kagetnya Tom Gembus. “Wadhuh, bul kowe ki rung nganggo helem ta Plo? Helem kok mbok kekepi neng tangan ki piye?!”  Tom Gembus muring-muring. Kini ia baru menyadari kesalahannya.

Ibnu Ka’ab, Sidowayah RT 001/RW 006 Ngreco, Weru, Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya