SOLOPOS.COM - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Roy Suryo, saat berkunjung di Pantai Watukarung, Pacitan, Sabtu (19/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Roy Suryo menganggap pemerintah belum merata dalam membangun pariwisata di Indonesia.

Madiunpos.com, PACITAN — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrat, Roy Suryo, menganggap pemerintah belum merata dalam membangun dan mengembangkan pariwisata di Indonesia. Dia menilai penguasa pemerintahan masih memiliki ego politik dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Roy Suryo, Sabtu (19/8/2017), saat melihat Kompetisi Surfing Internasional di Pantai Watukarung, Pacitan, bersama keluarga Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Roy, kegiatan Kompetisi Surfing Internasional Hello Pacitan 2017 di Pacitan kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Padahal kompetisi itu berstandar internasional dengan peserta dari berbagai negara di dunia. Seharusnya, pemerintah bisa men-support dengan memublikasikan kegiatan internasional ini secara besar-besaran.

“Ini kan kompetisi surfing internasional. Dengan kondisi yang sama, kalau diselenggarakan di Lombok atau Bali pasti publikasinya luar biasa,” kata dia kepada wartawan di Pantai Watukarung, Sabtu.

Roy menganggap Pacitan yang memiliki potensi alam yang luar biasa belum tersentuh dan belum dikembangkan oleh pemerintah. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kabinat Indonesia Bersatu jilid II ini mengatakan Pacitan memang menjadi tempat kelahiran Presiden keenam RI, SBY, dan pemerintah tidak perlu sungkan untuk mengembangkan tempat wisata di kabupaten berjuluk 1001 Goa ini.

“Stigma seperti itu dihilangkan lah. Saya merasakan seperti itu, karena Pacitan tempat lahirnya Pak SBY, pemerintah jadi sungkan untuk mengembangkan tempat wisata di sini. Padahal alam di sini luar biasa,” jelas dia.

Menurut Roy, keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan suatu daerah berdasarkan ego politik sudah ada sejak dahulu. Dia mencontohkan seperti pada zaman Presiden Soeharto, saat itu pengembangan Kota Solo sangat signifikan dibandingkan daerah lain.

Begitu juga saat ini, Presiden Jokowi yang berasal dari Solo dan pengembangan wisata dan pembangunan di Solo juga cukup tinggi. “Dulu Solo dibangun Pak Harto. Namun, setelah ganti rezim. Solo tidak dibangun lagi. Itu kan jadi salah, jangan sectarian lah,” ujar dia.

Lebih lanjut, pengembangan suatu wilayah yang memiliki potensi wisata akan berdampak pada lingkungan dan masyarakat. Pembangunan infrastruktur di suatu daerah bisa menjadikan perekonomiannya maju, tetapi juga akan berdampak pada kerusakan alam.

Ketua panitia lokal Kompetisi Surfing Internasional Hello Pacitan 2017, Khoirul Amin, mengatakan jumlah peserta dalam kompetisi ini sebanyak 48 peselancar dari 14 negara. Kompetisi surfing internasional ini telah di-support oleh Kementerian Pariwisata. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci dukungan seperti apa yang diberikan pemerintah pusat dalam kompetisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya