SOLOPOS.COM - Warga Dusun Pajang Kidul, Sugeng (tengah), memberikan keterangan kepada anggota Babinsa Koramil 9 Kodim 0714 Semarang, Serma Inf Ngaderi, di depan rumah kontrakan orang tua Kapten Cpn Agung Kurniawan, Senin (21/3/2016), (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Helikopter jatuh milik TNI AD di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016), menewaskan 13 orang, salah satunya adalah pilot Kapten Cpn Agung Kurniawan asal Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, AMBARAWA – Mendiang pilot helikopter Helly Bell 412 EP Nomor HA-5171 milik Penerbangan TNI AD (Penerbad) yang di Kasiguncu, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016), Kapten Cpn Agung Kurniawan, sempat menyambangi rumah orang tuanya di Pajang Kidul RTT 003/RW 001, Kelurahan Panjang, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kehadiran Agung Kurniawan ke kampung halamannya itu dianggap para tetangganya tak biasa. . Selama kedua orang tuanya tinggal di rumah kontrakan itu sejak setahun terakhir, Agung jarang terlihat di sana.

“Kira-kira setengah bulan lalu, Mas Agung datang ke sini. Mungkin, almarhum sengaja mau pamitan sama orang tuanya karena mau bertugas di Poso. Kalau sebelum-sebelumnya, dia justru jarang kelihatan di sini karena sudah berdomisili bersama istri dan anaknya di Asrama Penerbad, Semarang,” ujar salah seorang warga Pajang Kidul, Sugeng, 68, saat dijumpai Semarangpos.com, Senin (21/3/2016).

Sugeng menjelaskan ayah Agung, Ponimin, pindah ke Dusun Pajang Kidul sejak satu setengah tahun lalu atau sekitar akhir 2014. Ayah Agung yang merupakan purnawirawan TNI itu pindah setelah rumahnya di Dusun Warung Lanang RT 005/RW 003, Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang terkena gusur proyek pembangunan jalur kereta api Tuntang-Kedungpati.

“Selama pindah di sini, almarhum juga jarang terlihat. Mungkin, ia sering datang dan pergi, tapi enggak pernah menginap. Kalau ayahnya cukup aktif bersosialisasi dengan warga sekitar. Ayahnya saat ini juga masih bekerja sebagai petugas keamanan di BPD Jateng, Kota Semarang,” imbuh Sugeng.

Agung merupakan pilot helikopter milik TNI AD yang mengalami kecelakaan di Poso saat melakukan operasi pengejaran kelompok teroris pimpinan Santoso, Minggu. Selain Agung, ada 13 korban lainnya yang turut meninggal dalam insiden itu dengan dua di antara mereka juga berasal dari Jawa Tengah, yakni Serda Karmin, warga Desa Karanganyar RT 002/RW 008, Desa Pilang, Kecamatan Randu Belatung, Kabupaten Blora, dan Pratu Bangkit, warga Jalan Raya Pasar Lebang, RT 002/RW 007, Desa Kedunsari, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Agung meninggal dunia pada usia 33 tahun dengan meninggalkan istri, Tri Riadiati, dan tiga orang yang masih kecil-kecil, yakni Ridwan yang masih duduk di bangku kelas II sekolah dasar, Okta yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan Nindya yang baru lahir.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya