Solopos.com, NGAWI--Satu dari 13 korban meninggal kecelakaan helikopter MI-17 mili TNI AD di Kabupaten Malinau merupakan warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Korban adalah Serka Aan Prayitno,32, asal Dusun Sambirejo, Desa Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Pihak keluarga mendapat kabar kematian korban pada beberapa jam setelah kecelakaan.
"Kami mendapat kabar kalau Aan ikut jadi korban kecelakaan helikopter pada Sabtu kemarin sekitar jam 2 siang. Namun, masih simpang siur. Akhirnya sekitar jam 4 sore mendapat telepon lagi dari kerabat di Jakarta, yang mengabarkan bahwa dia termasuk dalam daftar korban meninggal jatuhnya helikopter MI-17," ujar paman korban, Sukanto,50, kepada wartawan, Minggu (10/11/2013).
Mendengar kabar tersebut, ibu korban Sukartinah, langsung terbang ke Kalimantan guna memastikan berita itu. Kini, ia telah tinggal di rumah saudara yang ada di sana untuk menunggu proses evakuasi.
Sukanto menunturkan, Aan yang merupakan teknisi helikopter tersebut, terakhir kali bertemu dengan keluarga di Ngawi sekitar tiga bulan yang lalu.
"Ia pulang kampung pada tiga bulan yang lalu. Saat itu ia pamitan dan meminta doa restu kepada ibu serta keluarganya yang lain karena akan bertugas ke Kalimantan. Selain minta doa restu, Aan juga berziarah ke makam ayahnya Sudarsono," ungkap Sukanto.
Baca Juga
- Indonesia Pasar Penerbangan Paling Mematikan di Dunia, Ini Faktanya!
- Selain Sriwijaya Air, Ini 3 Kecelakaan Pesawat Jatuh di Indonesia pada Januari
- Duh, Kapal SAR Berbenturan dengan Kapal Lain di Lokasi Evakuasi Sriwijaya Air
- Tega Banget, Maling Bobol Rumah Korban Pesawat Sriwijaya Air
- 19 Tahun Keajaiban Serenan Klaten: Duit Sekoper Milik Penumpang Garuda Bikin Warga Melongo
- Cerita Warga Serenan Klaten Raup Berkah Saat Pesawat Garuda Mendarat di Bengawan Solo
- Takbir Pilot Garuda dan Keajaiban Pendaratan di Bengawan Solo, 16 Januari 2002